JEMBER, (WARTA ZONE) – Berorientasi pada gerakan kemandirian Ekonomi Nahdlatul Ulama (NU). Dibentuklah sebuah Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) di Jember.
Bentuk BUMNU itu dalam konsep toko grosir, dan untuk kegiatan soft launching di Jember, kata Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang membidangi Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat, Alissa Wahid.
Adalah pertama kalinya diresmikan dan nantinya ditujukan untuk penguatan kemandirian organisasi, khususnya juga bagi warga NU.
Kata Alissa, untuk BUMNU ini nantinya ada 250 toko grosir. Bentuk sinergi antara PBNU dengan Kementeriaan BUMN.
“BUMNU grosir di Jember, yang nanti akan di replikasi di berbagai titik di (seluruh) Indonesia. Hari ini kita sedang persiapan akhir, nanti beberapa hari lagi kita sudah mulai buka pintu untuk Soft opening dan dalam waktu dekat akan segera Grand opening,” kata Alissa saat dikonfirmasi usai kegitan soft launching, Senin (6/2/2023).
Adanya BUMNU itu, lanjut perempuan yang juga putri dari Presiden ke 4 Gus Dur itu, sebagai fokus pada pencanangan gerakan kemandirian NU.
“Yang ditandai salah satunya dengan BUMNU grosir NU Jember ini,” katanya.
Terkait bentuknya sebagai sebuah toko grosir, Alissa menjelaskan, bentuk implementasi NU bersama rakyat untuk membangkitkan ghirah Nahdlatut Tujjar di kalangan nahdliyin. Sebagai bagian dari beberapa program yang ditujukan untuk penguatan kemandirian organisasi.
“Kalau NU itukan harus bersama rakyat, jadi kalau rakyatnya punya warung jangan sampai NU punya warung. Kasihan rakyat nanti. NU harus memudahkan para pemilik warung ini. Makanya kita membuatnya dalam bentuk grosir. Jadi nanti justru para pemilik warung bisa mendapatkan harga yang sangat kompetitif di BUMNU grosir ini,” katanya.
Adanya BUMNU ini, juga untuk persiapan masuk abad kedua, karena kemiskinan itu masih sangat tinggi di lingkungan NU.
“Jadi harus menggenjot, dan alhamdulillah bermitra dengan berbagai pihak. pemerintah daerah, pusat, dan teman-teman di dunia usaha,” ujarnya.
Lebih lanjut, dengan adanya produk-produk yang ditawarkan di BUMNU dengan konsep Toko Grosir itu. Kata Alissa, keberadaan BUMNU Grosir itu total menghabiskan anggaran Rp 15 milliar.
“Untuk pendirian ini, dan disokong rame-rame untuk kebutuhan anggarannya. Secara rinci rahasia perusahaan ya,” ujarnya sembari bercanda.
“Namun demikian, keberadaan BUMNU Grosir ini. Juga akan terus didorong. Terutama mengundang UMKM. Seperti dari Jember, kita ajak untuk berpartisipasi. Rak paling depan, itu kan UMKM. Nah nanti kolaborasi dengan pak bupati (Pemerintah Daerah), agar produk UMKM semakin banyak,” imbuhnya.
Sementara menurut Direktur Komersial PT. RNI Ardiansyah Chaniago, total ada kurang lebih 1000 item produk yang dijual.
“Dengan konsepnya sudah dijelaskan oleh Bu Alissa kenapa grosir itu. Total 1000 item itu, terbagi menjadi produk pangan atau Food dan non pangan. Tapi untuk non pangan tidak banyak. Jadi fokusnya ke pangan, karena tadi ada arahan dari bapak bupati juga menyampaikan. Jember ini, jangan sampai terganggu inflasinya. Operasi pasar lewat produk pangan, itu cocok sekali,” ujar Ardiansyah.
Untuk BUMNU Grosir itu, lanjutnya, total ada 250 titik di seluruh Indonesia. “Untuk di Jember ini pertama, nanti grand opening juga dipusatkan di sini. Kemudian berlanjut ke seluruh titik seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menanggapi adanya BUMNU Grosir di Jember, Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan siap untuk berkolaborasi untuk penguatan ekonomi.
“Kekuatan BUMNU di sini harus bisa mengcover apa yang menjadi kebutuhan nahdliyin dan masyarakat umum se Kabupaten Jember. Kami (Pemkab Jember) akan menempel ke BUMNU. Kami siap membackup apa yang menjadi kebutuhan BUMNU untuk bisa sukses,” ujar Hendy. (*)
Comment