Curhatan Istri Kiai di Jember yang Diduga Cabuli Santri dan Berselingkuh dengan Ustazah, Kantongi Rekaman Ciuman hingga Desahan

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Curhatan Istri Kiai di Jember yang Diduga Cabuli Santri dan Berselingkuh dengan Ustazah, Kantongi Rekaman Ciuman hingga Desahan

Foto: Himmatul Aliyah atau yang akrab disapa Ning Lia saat dikonfirmasi di rumah pamannya, menceritakan dugaan pencabulan terhadap santriwati dan perselingkuhan dengan salah seorang ustazah yang dilakukan suaminya, Kiai Muhammad Fahim Mawardi, pengasuh Ponpes Al Djaliel 2 Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Tudingan dugaan pencabulan terhadap santriwati dan perselingkuhan dengan salah seorang ustazah kepada Kiai Ponpes Al Djaliel 2 Muhammad Fahim Mawardi, diungkapkan oleh istrinya sendiri Himmatul Aliyah.

Pria yang akrab disapa kiai Fahim ini diduga menjadi pelaku kasus pencabulan santriwati, dan dituding berselingkuh dengan salah seorang ustazah di Ponpes yang berada di Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember itu.

Saat ditemui di rumah pamannya di wilayah Desa Mangaran, Himmatul Aliyah atau yang akrab disapa Ning Lia mengungkapkan awal mula kejadian dirinya mengetahui perilaku kurang baik dari suaminya.

“Saya ketawa saat di media jika saya ditalak oleh suami saya. Suami saya memang pintar mengelak dari dulu. Untuk keburukan suami saya sudah 10 tahun lamanya, suami saya seperti apa itu saya sangat paham sekali. Kalau pun saya dituding memfitnah, saya berani ungkapkan kebenarannya,” kata Ning Lia saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (7/1/2022).

Ning Lia menyampaikan, korbannya itu ada 4 orang, santriwati 3 orang, dan satu guru tugas atau Ustazah. “Yang tahu kunci kamar pribadi atau disebut studio podcast itu, yang tahu kuncinya (akses masuk) ada 2 santriwati,” sambungnya.

Ning Lia menceritakan, awal terungkap dugaan pencabulan dan perselingkuhan yang dilakukan Kiai Fahim. Berawal saat kejadian Rabu malam (4/1/2023) kemarin.

“Waktu malam itu, saya kan tidurnya di bawah (bangunan kediaman Kiai di lantai satu), kalau suami saya tidurnya kamar atas. Katanya sih itu studio, tapi memang dibuat tempat tidur sama beliau setiap harinya. Setiap waktu dan setiap kegiatan memang beliau di sana, dan jarang sekali beliau itu tidur bareng saya. Beliau itu ke kamar saya hanya ngambil baju,” ujarnya.

Kemudian tengah malam, Ning Lia merasakan firasat tidak enak, sekitar pukul 12 dini hari, Ning Lia mendengar suara pintu dipukul yang menimbulkan suara keras.

“Suaranya digedor-gedor, saya penasaran ada apa ini? Kemudian terdengar ada suara kaki turun dari tangga luar. Saya intip dari (dalam kamar bawah), ternyata suara tutup pintu dari kamarnya salah satu Ustazah. Saya tidak berani keluar, karena saya takut ada apa-apa,” katanya.

Baca Juga:  Seorang Kiai di Jember Diduga Cabuli Santrinya: Bu Nyai: Punya Kamar Khusus, Akses Masuk Menggunakan Finger Print

“Kemudian, suami saya (Kiai Fahim). Tiba-tiba masuk ke kamar ibu mertua saya. Sempat saya keluar kamar, saya menyapa, katanya ada yang mau diomongkan. Entah apa yang mau diomongkan lama, dan perasaan saya itu tidak enak kala itu,” sambungnya.

Selesai ngobrol, lanjutnya, keluar dari kamar ibu mertuanya. Ning Lia kembali bertanya kepada Kiai Fahim.

“Saya tanya. Ada apa? Kok kayaknya ada masalah. Terus suami saya mengelak (enggan menjawab). tidak ada apa-apa. Kembali saya tanya apa ada hubungannya dengan saya? Karena suami dengan saya hubungannya tidak harmonis beberapa bulan yang lalu. Saya itu kalau bisa dikatakan, untuk nafkah lahir dan batin sangat kurang sekali,” ulasnya.

Saat itu, karena penasaran Ning Lia mencecar pertanyaan terus menerus ke suaminya.

“Karena memang suami saya sebelumnya ada kasus. Akhirnya saya utarakan malam itu, dimana suami bertemu dengan saya di ruang depan (pendopo). Kemudian (dilihatnya), ibu mertua saya ini mendatangi santri yang menggedor pintu itu di atas,” jelasnya.

Diketahui Ning Lia, apa yang dilakukan ibu mertuanya. Setelah sebelumnya, Fahim curhat kepada ibunya. Soal apa? Ning Lia tidak tahu pasti.

Tapi diakui Ning Lia, dirinya sebagai istri. Selalu dinilai banyak kurangnya.

“Masalah suami dan saya kompleks dari dulu. Kalaupun suami saya ingin menikah lagi. (Pernah diugkapkan kepada Ning Lia), ingin dua, tiga, empat, kalau perlu sembilan. Gitu katanya dulu. Tapi saya terserah, dan saya pasrah,” ujarnya.

“Kalau pun memang sesuatu hal terjadi di belakang saya, dan saya dizalimi oleh orang-orang yang ada di rumah saya. Saya minta sama Allah tunjukkan yang terbaik untuk saya,” sambungnya.

Keesokan paginya, lanjut Ning Lia menceritakan, ada seorang santriwati menangis sesenggukan kemudian masuk ke dalam kamar ibu mertuanya.

“Saya tidak tahu ada apa, dan sebenarnya saya kan juga pengasuh pondok santriwati. Harusnya kalau ada apa-apa ke saya. Tapi ini aneh, tiba-tiba ke mertua. Yasudah saya lepaskan (persilahkan),” sebutnya.

Setelah menjemput anaknya pulang sekolah sekitar pukul 11 siang atau saat akan Salat Zuhur. Diketahui, Kiai Fahim dengan ibu mertua Ning Lia dari luar.

Baca Juga:  Jember Fashion Carnaval 2021: Usung Tema Virtue Fantasy, Digelar Secara Hybrid

“Saya tanya, darimana? Dijawab oleh mertua saya dari mengantar salah satu orang santriwati sambil nangis-nangis. Katanya kangen almarhum ayahnya. Jadi diantar pulang dengan terburu-buru,” katanya.

Namun kemudian, Ning Lia mengatakan, secara tiba-tiba Kiai Fahim yang tak pernah tidur sekamar dengannya. Sang kiai ini mendadak masuk ke kamar Ning Lia, dan tidur di kamarnya.

“Kok tumben suami saya masuk ke kamar, dan tidur di kamar saya. Ketika suami saya tidur, saya penasaran, dengan kejadian semalam, dan apa yang disembunyikan suami dan ibu mertuanya,” ujarnya.

Karena penasaran, Ning Lia naik ke lantai atas bangunan di ruangan yang disebut studio itu. Ia bermaksud mengecek, lihat HP suaminya. Didapati ada rekaman kejadian semalam soal gedor-gedor pintu.

“Ternyata ada rekaman suara, ada suara percakapan antara suami saya dengan satu orang ustazah,” ulasnya.

“Saat mengecek kontak nomor HP. Ada nama Ustazah diberi kata dalam bahasa Arab, Zaujati (Istriku,red). Lah berarti kan ustazah ini diakui istrinya, ada apa dengan Ustazah ini,” sambungnya.

Dengan emosi, Ning Lia mendatangi kamar salah satu ustazah. Bermaksud menanyakan hubungannya dengan Kiai Fahim.

“Dijawab jujur jika pukul 12 malam itu, ustazah itu satu kamar (di ruangan yang disebut studio) dengan Fahim. Kemudian yang gedor-gedor pintu si santriwati karena cemburu. Semakin curiga, saya cek lagi HP suami saya. Ada rekaman suara ciuman, desahan, percakapan dan lain-lain. Antara santri dengan Fahim. Saya cek itu tanggal 25 November, berarti ada hubungan sudah lama. Saya pun kaget,” ujarnya.

Selain itu, kata Ning Lia, juga ada rekaman video yang diduga merekam aktifitas Kiai Fahim di dalam ruang kamar khusus di lantai dua itu.

“Untuk HP suami saya sudah diamankan, itu yang nanti juga akan saya serahkan ke polisi,” tandasnya.

Baca Juga:  Pemkab Jember Temukan Sejumlah Kejanggalan di Pertambangan Gunung Kapur Puger

Sebelumnya, terkait tudingan dan tindakan yang dilakukan istrinya itu, kiai Fahim menegaskan akan melaporkan balik istrinya ke polisi.

Pasalnya kata kiai Fahim, tudingan yang ditujukan padanya adalah fitnah.

“Kita sudah ada list semuanya, orang-orang yang ada dibalik (tudingan fitnah) itu sudah saya screenshot. Ini akan kita selesaikan, dan akan dibuat secara transparan. Sehingga publik yang akan menilai. Ini fitnah atau tidak,” kata kiai Fahim saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Ponpes Al Djaliel 2, Jumat (6/1/2023) sore.

“Nanti akan lapor balik, dan sedang proses dari kemarin. Kita sudah empat kali ke Polres Jember bersama dengan pengacara saya,” sambungnya.

Terkait tudingan perselingkuhan dengan seorang ustazah, selain tudingan soal pencabulan terhadap santrinya. Kiai Fahim menyampaikan, ustazah yang dimaksud adalah sedang curhat kepada dirinya.

“Soal ustazah itu, lagi punya masalah, dan gak betah (di pondok) sehingga minta pulang. Di situ dia melakukan curhat karena tidak kerasan. Tapi akhirnya tidak jadi pulang dan (tetap) betah di pondok,” ujar Fahim.

Diakuinya, ustazah ada 4 orang, dan itu semuanya guru tugas. Jadi masih menjadi tanggungjawabnya.

“Karena sudah semuanya diteror, dan diminta, juga ditekan supaya semuanya jadi saksi,” imbuhnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama mengatakan, kasus dugaan pencabulan kiai asal Jember Muhammad Fahim Mawardi resmi dilaporkan ke Polres Jember.

“Setelah konsultasi kemarin, kita sudah buatkan laporan polisi. Pelapornya adalah istri dari terduga pelaku,” kata Dika saat dikonfirmasi di lokasi Ponpes Al Djaliel 2.

Dengan resmi menjadi laporan polisi, dari Unit PPA Satreskrim dan Tim Inavis Polres Jember langsung melakukan olah TKP dan penyelidikan di Ponpes Al Djaliel 2.

“Sekarang kita masih melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan. Nanti mana yang akan kita amankan, nantinya akan diamankan. Sekarang prosesnya masih berlangsung. Sementara ini, (terduga pelaku) masih kooperatif,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment