FPRB Komitmen Bebas Unsur Kepentingan Politik, Fokus Tangani Mitigasi Sampai Penanganan Dampak Bencana

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
FPRB Komitmen Bebas Unsur Kepentingan Politik, Fokus Tangani Mitigasi Sampai Penanganan Dampak Bencana

Foto: BPBD Jember saat melakukan kegiatan sosialisasi pembentukan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Sebagai bentuk komitmen bersama dalam mitigasi sampai penanganan dampak bencana di Jember. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, melakukan kegiatan sosialisasi pembentukan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).

Dalam kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Bakorwil V Jawa Timur Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember, Rabu (7/12/2022).

Kepala BPBD Jember Sigit Akbari menyampaikan, dengan dibentuknya FPRB, nantinya akan menerapkan konsep Pentahelix atau multipihak.

“Dimana di dalam forum ini, diantaranya ada unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi, serta berkomitmen untuk mitigasi sampai penanganan pasca bencana,” kata Sigit saat dikonfirmasi usai kegiatan.

Menurutnya, pembentukan FPRB di Jember, merupakan amanah dan merupakan kepentingan untuk fokus dalam mitigasi sampai dengan penanganan pasca bencana.

Baca Juga:  Lima Rumah dan Satu Musala di Jember Nyaris Tertimbun Longsor, Warga Mulai Mengungsi

“Dengan tujuan adalah bagaimana bentuk mitigasi bencana itu, atau bagaimana dilakukan koordinasi bersama. Untuk kemudian, meminimalisir terjadinya bencana. Sampai kemudian koordinasi penanganan pasca bencana terjadi,” sebutnya.

Nantinya dalam FPRB tersebut, lanjut Sigit, akan dilakukan koordinasi antar elemen-elemen yang ada.

“Juga nantinya menggandeng, jajaran TNI/Polri dan juga jajaran samping lainnya, tentunya sesuai konsep pentahelix itu. Termasuk juga dengan relawan-relawan yang ada dalam forum ini,” katanya.

“Dimana intinya visi dan misi yang dilakukan adalah, dengan adanya FPRB ini. Secara berkala kita koordinasi bersama, dan saling bertemu. Bahkan juga di luar kebencanaan, sehingga bisa semakin erat koordinasi yang dilakukan,” sambungnya.

Namun demikian, lanjut Sigit, dalam menangani persoalan kebencanaan itu. Pihaknya bersama seluruh unsur dalam FPRB.

Baca Juga:  Banjir yang Rendam Ratusan Rumah di Jember Mulai Surut

Menegaskan jangan sampai melibatkan adanya kepentingan politik di dalamnya. Mengingat dalam waktu dekat, kata Sigit, sudah memasuki tahun politik.

“Terutama yang perlu digarisbawahi, bahwa adanya forum ini. Bukanlah forum yang bermuatan politik, tetapi murni untuk penanganan dan mitigasi bencana. Jangan sampai, apalagi kita akan memasuki tahun politik. Adanya FPRB ini ditunggangi dan dimanfaatkan oleh kepentingan politik untuk menggalang massa. Karena mengingat unsur-unsur di dalamnya nanti menyentuh langsung ke masyarakat,” ujarnya.

Dengan adanya FPRB, menurut salah seorang relawan bencana Maya Cendrawasih. Merupakan sebuah inisiasi yang baik, sehingga dalam proses penanganan terjadinya bencana dapat saling koordinasi yang baik.

Baca Juga:  Bermain Bola di Pinggir Sungai, Bocah 11 Tahun di Jember Terseret Arus

“Dalam penanganan bencana, perlu taktis dan strategis, juga cepat. Karena tanpa koordinasi yang baik. Maka penanganan bencana malah tidak memberikan manfaat yang baik. Jadi saya rasa adanya forum lewat FPRB ini adalah baik,” kata perempuan yang juga tergabung dalam Relawan Benseroben ini.

Mengingat tahun mendatang telah memasuki massa politik, Maya juga sependapat jangan sampai nantinya dalam penanganan bencana. Ditunggangi oleh kepentingan politik.

“Apapun alasannya, tidak ada kaitan antara penanganan bencana terkait kemanusiaan dengan kepentingan politik. Jadi adanya forum ini, harus bisa memberikan manfaat penanganan bencana. Istilah kami di lapangan, pasukan wani celot (berani kotor, red), siap luwe (lapar) dan untuk kemanusiaan. Tidak ada kepentingan lainnya,” ujar Maya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment