JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten Jember, bertahap mereboisasi lahan seluas 2,8 hektare yang berada di Puncak Rembangan, Kecamatan Arjasa.
Lahan kurang produktif itu saat ini ditanami bibit klengkeng. Pasalnya, tanaman tersebut mempunyai nilai ekonomi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikutura dan Perkebunan Kabupaten Jember, Imam Sudarmaji mengatakan, penanaman bibit klengkeng untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi lokal kelengkeng Jember Super.
“Kemarin kan tanaman buah naga ini sudah berusia 20 tahun. Apalagi tanaman itu banyak yang rusak dan tidak produktif. Sehingga kami mencari solusi, bagaimana di tanah milik Pemkab yang ada di Rembangan bisa bermanfaat dan berpotensi lebih bagus lagi,” ucap Sudarmaji.
“Akhirnya kami menemukan klengkeng Jember super, dimana tanaman klengkeng ini bisa di kembangkan dan bisa berbuah pada umur 1 tahun dan sudah bisa dipanen,” sambungnya.
Menurut Sudarmaji, kedepannya diyakini dapat meningkatkan peluang wisata Rembangan dari dalam maupun luar Jember.
“Melalui agrowisata itu, nantinya bisa petik buah klengkeng di tempat,” ujarnya.
“Mari bersama-sama varitas yang memang asli jember ini, dikembangkan oleh masyarakat jember juga. Serta bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan PAD Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, dengan adanya penanaman bibit klengkeng di lahan Pemkab yang ada di Puncak Rembangan, segera dibangkitkan.
Tujuannya untuk mengoptimalkan lahan yang tidak produktif.
“Kami bersama Wakil Ketua DPRD serta jajaran Forkopimda dan juga PT. KDI, sedang melalukan penanaman perdana klengkeng Jemsu (Jember Super) di area Rembangan. Yang dulunya, lahan ini ditanami pohon buah naga yang sudah berumur 20 tahun dan sudah tidak produktif lagi,” ucap Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai penanaman perdana bibit klengkeng. Selasa, 8 Februari 2022.
“Sehingga kami mereboisasi tanaman buah naga ke tanaman yang lebih produktif seperti klengkeng ini,” sambungnya.
Hendy menjelaskan, budidaya tanaman buah klengkeng dinilai menguntungkan dan menjanjikan.
“Sekaligus bisa meningkatkan kunjungan wisata rembangan melalui konsep agrowisata nantinya. Sehingga penanaman pohon klengkeng ini perlu kami galakkan,” ujarnya.
Dengan adanya penanaman bibit klengkeng Jemsu di lahan 2,8 hektare itu, juga sebagai percontohan kepada masyarakat Jember.
“Dengan ini Pemkab memberikan contoh kepada masyarakat. Juga untuk edukasi dan wisata multi player efek dari penanaman kelengkeng,” kata Hendy.
“Kalau ini berhasil, kami akan bagikan bibit kelengkeng kepada masyarakat Jember. Dan tentunya Pemkab akan memfasilitasi bagaimana untuk pemasarannya,” imbuhnya. (*)
Comment