Minimalisir Kasus Pungli Sektor Pendidikan, Sosialisasi Sasar Ratusan Guru di Jember

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Minimalisir Kasus Pungli Sektor Pendidikan, Sosialisasi Sasar Ratusan Guru di Jember

Foto: Bupati Hendy Siswanto saat memberikan sambutan acara sosialisasi Saber Pungli di lingkungan pendidikan Kabupaten Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Terkait kasus pungutan liar (Pungli) untuk wilayah sektor pendidikan, menjadi perhatian dan dilakukan sosialisasi dari Tim Sapu Bersih Punguta Liar (Saber Pungli) di Jember.

Dalam peringatan Hari Anti Korupsi sedunia 9 November 2022. Bertempat di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, digelar kegiatan Sosialisasi sosialisasi Saber Pungli di lingkungan sekolah se Jember, Kamis (8/12/2022).

Diungkapkan oleh Penyidik Unit Pidsus Satreskrim Polres Jember, Meldy Ance Almendo. Terkait tindakan pungli di sektor pendidikan.

Menduduki peringkat 3 nasional, dengan rata-rata praktek pungli selama kurun waktu 2016-2021.

“Secara substansi terdapat 172 laporan. Berdasarkan data tersebut sangat terlihat laporan pungli pendidikan menjadi permasalahan krusial dan sorotan serius oleh masyarakat,” kata Meldy saat kegiatan sosialisasi.

Baca Juga:  Ratusan Becak Hias Turut Meriahkan Karnaval di Jember

Untuk motif pungli, lanjut Meldy, ada berbagai macam.

“Tapi penyebab yang dominan, karena petugas pelayanan bernafsu memperkaya diri, kebiasaan menerima pungli, konflik kepentingan, budaya birokrasi yang mempersulit layanan, ada yang ingin kemudahan diluar prosedur, dan lemahnya pengawasan,” urai Meldy.

Dengan kondisi ini, sehingga dirasa perlu untuk wilayah sektor pendidikan di Jember. Dapatnya menjadi perhatian serius.

Sehingga dengan adanya kepentingan itu, Inspektur Pemkab Jember Ratno Cahyadi Sembodo menyampaikan, untuk lingkungan sekolah di wilayah Jember perlu dilakukan sosialisasi terkait upaya memerangi tindakan pungli.

Salah satu tindakan yang dilakukan, adalah dengan secara proaktif berpartisipasi dengan melapor jika terjadi pungli.

Baca Juga:  Mewahnya Naik Angkot Sultan di Jember, Penumpang Cukup Bayar Rp5 Ribu

“Sehingga kami melibatkan lebih dari 700 orang kepala-kepala sekolah. Terdiri atas 477 dari SD, 94 SMP Negeri, 129 SMP swasta, 18 SMA Negeri, 8 SMK Negeri, dan 50 orang dari Tim Saber Pungli,” ungkap Ratno.

Menurut Ratno, lingkungan pendidikan rawan terjadi pungli. Mengingat, di sana banyak sekali kucuran dana bansos. Semisal Program Indonesia Pintar (PIP) yang jumlah penerimanya mencapai ribuan siswa.

Penyampaian materi sosialisasi untuk mencegah dan memerangi praktek pungli itupun. Disajikan oleh Tim Saber Pungli dari unsur kepolisian, kejaksaan, TNI, dan Inspektorat Jember.

Menanggapi adanya kegiatan sosialisasi soal pungli, Bupati Jember Hendy Siswanto menilai penting dengan adanya kegiatan kepada ratusan guru ini.

Baca Juga:  Persid Jember Siap Berlaga di Liga 3

“Insyaallah setiap tahun akan kita lakukan sosialisasi-sosialisasi ini, karena pungli ini tidak terasa dan bermacam bentuknya. Mungkin bisa jadi para guru-guru, para kepala sekolah tidak ingin melakukan pungutan liar. Mungkin karena dia kurang berdiskusinya dengan tim saber pungli atau aparat penegak hukum, sehingga mereka kadang-kadang bisa keliru,” kata Hendy.

Terkait adanya diskusi lewat kegiatan sosialisasi, lanjut Hendy, bukan sebuah perintah.

“Tapi bagaimana mereka (wali murid dan guru), bisa ikut meresa memiliki sekolah itu. Bagaimana caranya? saya juga menyampaikan kepada kepala sekolah untuk bersilaturahmi kepada wali murid itu. Supaya ada hubungan keterikatan di situ,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment