PPP Ingatkan Bupati Soal Kota Ramah Anak, Jangan Lupa Data Anak Yatim Piatu di Jember

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Tasyakuran dan Do'a bersama dalam rangka Harlah PPP ke 49, Sabtu (8/1/2022).

Foto: Tasyakuran dan Do'a bersama dalam rangka Harlah PPP ke 49, Sabtu (8/1/2022).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Disela kegiatan Harlah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke 49. Ketua Formatur DPC PPP Jember Madini Farouq, mengingatkan Bupati soal kota ramah anak di Jember.

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Mamak ini, terkait realisasi kota ramah anak tidak hanya pada pemenuhan fasilitas umum atau khusus tentang kepedulian terhadap anak.

“Secara spesifik kami menyuarakan agar supaya pemerintah mempunyai data jumlah anak yatim se Kabupaten Jember. Jangan hanya mempunyai data orang miskin, tetapi juga harus mempunyai data anak yatim. Hal itu akan kita akan perjuangkan untuk dialokasikan di pos APBD bantuan untuk anak yatim,” kata Gus Mamak di sela-sela acara tasyakuran Hari Lahir PPP di Pondok Pesantren Riyadus Sholihien, Sabtu (8/1/2022).

Baca Juga:  Polisi Olah TKP Kasus Dugaan Pembacokan di Jember, Korban Meninggal Saat Perawatan di Rumah Sakit

Menurutnya, dengan menyantuni anak yatim dan piatu memberikan manfaat dan berkah bagi pemerintah.

“Sehingga Insya Allah dengan kita menyantuni anak yatim, pertama kita bukan termasuk golongan dari pendusta agama. Tentunya juga kita ada kepedulian terhadap orang-orang lemah termasuk anak-anak yatim itu,” ungkapnya.

Terkait hal ini, lanjut pria yang juga mantan Ketua DPRD Jember ini, akan disampaikan melalui perwakilan fraksi PPP di DPRD Jember.

“Untuk nantinya, melalui fraksi PPP dalam pandangan umum dan fraksi, disuarakan kepedulian terhadap anak yatim ini,” katanya.

Baca Juga:  Viral di Medsos, Olahan Makanan Mie di Jember Didapati Ada Telur Lalat

Bahkan, lanjut Gus Mamak, jika perlu, saat acara-acara resmi pemerintahan dan kenegaraan. Dapatnya didahului dengan giat santunan bagi anak yatim.

“Tentunya tanpa mengesampingkan program atau hal lain. Atai mungkin bagi anak yatim yang sudah baligh diperhatikan pendidikannya dan bisa memberikan manfaat bagi negara atau umat,” terangnya.

“Selain itu, dimungkinkan dengan santunan ini, bisa membantu orang tuanya. Jika ada yang single parent (orang tua tunggal). Otomatis beban ibunya yang menjadi single parent ini akan terkurangi dengan adanya santunan itu,” sambungnya.

Baca Juga:  Sengketa Batas Tanah Jadi Pemicu Pembongkaran Makam di Jember

Terkait implementasi data anak yatim dan piatu di Jember, kata Gus Mamak, dapatnya dapat dimulai dari pendataan yang dilakukan di tingkat pemerintah paling bawah.

“Saya juga akan mendesak pemerintah melalui camat dan desa harus tahu data berapa jumlah anak yatim yang ada di desa ini,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment