Dua Lansia di Jember Menjadi Korban Gempa Malang

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Kondisi rumah Bu Lima, warga Dusun Karanganyar, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember, yang dampak dari guncangan gempa bumi.

Foto: Kondisi rumah Bu Lima, warga Dusun Karanganyar, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember, yang dampak dari guncangan gempa bumi.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 skala ricther yang berpusat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, berdampak di Kabupaten Jember. Akibatnya, dua nenek menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Diketahui, dua nenek tersebut yakni warga Dusun Karanganyar, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi. Lima (93) dan Sutihah (80) warga setempat.

Nenek Lima tidak mengalami luka, namun rumahnya terdampak guncangan gempa tersebut, sehingga bangunan rumah seluas 9×6 meter miliknya ambruk dan rata dengan tanah.

Sementara itu, Nenek Sutihah mengalami luka pada bangian siku lengan tangan kirinya. Pada saat guncangan gempa terjadi, dirinya berusaha lari keluar rumah.

“Bu Lima ini rumahnya ambruk, dan ibu mertua saya, Bu Sutihah luka di siku bagian kiri karena tadi jatuh di depan saat mau lari. Gara-gara panik takut akibat gempa,” ucap Suratnyah, saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Sabtu (10/4/2021).

Ibu menantunya Nenek Sutihah saat gempa terjadi bermaksud lari keluar rumah. Namun, karena tidak kuat dan terburu-buru, akhirnya terjatuh.

“Bu Sutihah lari ke depan rumah, entah licin atau karena umurnya sudah tua, waktu lari terus jatuh. Sikut tangan kirinya luka. Untuk sementara ini sudah diobati biasa, pakai obat merah,” lanjutnya.

“Saat ini kita masih membantu membersihkan rumah Bu Lima yang ambruk ini,” sambungnya.

Terpisah, Ketua RT Dusun Karanganyar Salam mengatakan, dua warganya yang terdampak guncangan gempa sudah lanjut usia.

“Warga kami ada dua orang yang jadi korban akibat guncangan gempa. Yaitu Bu Lima yang umurnya 93 tahun, dan Bu Sutihah umurnya sekitar 80 tahun,” ujarnya.

Salam juga menambahkan, untuk rumah Nenek Lima pernah mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah sekitar tahun 2010 lalu.

“Kalau tidak salah dulu sekitar tahun 2010. Kemudian rumahnya ambruk merata karena guncangan gempa ini. Tapi Alhamdulillah untuk korban selamat dan tidak mengalami luka. Sempat menangis, karena rumahnya ambruk dan sudah tidak mempunyai rumah lagi,” jelasnya.

“Sementara saat ini Bu Lima akan tinggal di rumah keponakannya. Dan kami akan upayakan untuk rumah Bu Lima bisa mendapatkan bantuan. Mengingat kondisi rumahnya sudah ambruk,” sambungnya.

Untuk korban kedua, lanjut Salam, Nenek Sutihah yang mengalami luka di siku bangian lengan tangan kirinya.

“Kalau Bu Sulihah tadi jatuh di depan rumahnya. Karena saat guncangan gempa berusaha lari keluar rumah. Tapi luka ditangannya sudah diobati,” ujarnya.

Selain dua nenek yang terdampak gempa tersebut, juga ada rumah yang mengalami rusak ringan. Diketahui milik seorang ustaz, yang rusak di bagian dapur.

“Nanti saya juga akan melihat dan mengecek, karena juga mau ambruk. Untuk informasi sementara rusak ringan, dindingnya mau roboh,” katanya.

Terpisah, Plt. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria, guncangan gempa terasa di seluruh wilayah Jember. Yang terus dilakukan pembaharuan data.

“Kami juga masih terus melakukan update data, nanti saya informasikan lagi terkait perkembangannya,” ucap Penta saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

“Saat ini untuk data per pukul 16.00 WIB, diketahui 1 rumah rusak berat, 7 rumah rusak sedang, 6 rumah rusak ringan, dan 1 Masjid rusak sedang,” lanjutnya.

Untuk data warga ada dua warga yang terluka, 1 luka pada bagian kepala karena kejatuhan pohon pinus, Nama Satrani umur 50 tahun, warga Dusun Kaliputih, Desa Sumberbulus, Kecamatan Ledokombo, sudah di rawat di puskesmas setempat.

“Kemudian satu lagi korban luka ringan pada bagian lengan sebelah kiri, ibu Sulihah umur 78 tahun, warga Dusun Karanganyar, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment