SUMENEP, (WARTA ZONE) – Ratusan siswa dari Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep mengikuti Lomba Mewarnai Sketsa Bung Karno. Kegiatan ini digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Komunitas Kanca Pendidikan (KKP), sebagai sarana edukatif dan penguatan karakter anak.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyatakan bahwa lomba tersebut bukan sekadar ajang kompetisi seni, melainkan upaya menanamkan nilai-nilai sejarah dan nasionalisme sejak usia dini melalui pendekatan yang menyenangkan.
“Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas anak dalam seni rupa, tetapi bagian upaya mengenalkan mereka pada sosok proklamator bangsa, Bung Karno, yang merupakan simbol perjuangan dan semangat kemerdekaan,” ujar Bupati saat membuka acara di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Minggu (13/07/2025).
Menurut Bupati, mewarnai sketsa tokoh nasional merupakan metode edukasi kontekstual yang efektif. Anak-anak dapat belajar sambil bermain dan mulai mengenali wajah serta kiprah Bung Karno dalam sejarah perjuangan bangsa.
“Anak-anak dengan lomba mewarnai ini, mulai mengenal dan mencintai pahlawan-pahlawan bangsa, jadi inilah bentuk edukasi yang kontekstual dan menyenangkan,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan semacam ini menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan, sekaligus menjadi bagian dari strategi pendidikan karakter dan penanaman nilai kebangsaan sejak dini.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat agar menanamkan semangat nasionalisme kepada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang menghargai perjuangan para pahlawan dan siap membangun Kabupaten Sumenep,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia dari Komunitas Kanca Pendidikan (KKP) Kabupaten Sumenep, Herli Wahyudi, menyebutkan bahwa jumlah peserta dalam lomba tersebut mencapai 135 siswa. Rinciannya terdiri dari 50 siswa tingkat TK/RA dan 85 siswa tingkat SD dari berbagai wilayah di Sumenep.
“Kami ingin menciptakan ruang edukatif yang kreatif, agar siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas melalui kegiatan tematik seperti ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif lembaga pendidikan anak usia dini dalam membangun karakter dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara peserta didik, pendidik, orang tua, dan pemerintah dalam suasana kebersamaan.
“Lembaga pendidikan dan orang tua hendaknya meningkatkan kebersamaan dalam mendidik anak,” pungkas Herli. (*)
Comment