JEMBER, (WARTA ZONE) – Sejumlah 25 siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember, kedapatan belum bisa membaca.
Hal itu diketahui saat sekelompok mahasiswa dari GenBI (Generasi Baru Indonesia) Jember melakukan kegiatan mengajar di SDN 05 Suci Jember.
Ketua Panitia Mengajar Peduli Literasi Amalia Masruroh memaparkan, bertepatan hari kunjungan perpustakaan, dirinya menggelar kegiatan sosial di bidang pendidikan. Dengan mengusung tema “Gerakan Literasi Dengan Buku di Genggamanmu”.
Yakni menyasar daerah-daerah yang tingkat literasinya rendah. Khususnya target sasarannya di SDN 05 Suci.
“Apalagi selama pandemi Covid-19 kualitas pendidikan siswa menurun. Hampir tidak ada pembelajaran sama sekali, khususnya di daerah Desa Suci akses internet saja belum masuk di wilayah ini,” ucap Amalia saat dikonfirmasi usai giat tersebut, Selasa (14/9/2021).
Sehingga, lanjut Amalia, kegiatan mengajar peduli literasi hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap desa-desa terpencil yang kurang mendapat perhatian. Yang kemudian bisa mengangkat tingkat literasinya lebih tinggi.
Sementara itu, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, untuk jumlah murid terbatas.
“Saat kami tadi mengajar, ada sejumlah siswa yang belum bisa membaca. Bahkan ada juga yang benar-benar belum bisa membaca sama sekali,” ungkapnya.
“Rata-rata dari kelas 3 sampai 5 yang belum bisa membaca. Mereka hanya tahu hurufnya saja, namun saat merangkai dengan cara membaca masih kelihatan bingung,” sambungnya.
Sehingga beberapa siswa tersebut dibagi beberapa kelompok. “Jadi kita bagi-bagi sesuai kemampuan mereka, mana yang masih terbata-bata saat membaca. Dan mana yang belum bisa membaca sama sekali. Makanya kita harus benar-benar telaten (sabar, teliti, red),” lanjut Amalia.
Kata Amalia, kegiatan belajar mengajar peduli literasi itu, sudah bersinergi dengan beberapa OPD terkait.
“Tadi ada perwakilan dari Perpuda (Perpustakaan Daerah) yang hadir, dan membawa bus keliling. Yakni seperti bus edukasi. Jadi kita mempersilahkan siswa-siswa ini untuk memilih buku mana saja yang akan mereka baca. Yang kemudian mereka lebih bersemangat lagi untuk membacanya,” katanya.
Ditanya lebih jauh, untuk kegiatan ini apakah hanya satu kali tatap muka saja ataukah masih melanjutkan hingga siswa-siswa tersebut bisa membaca semuanya?.
“Kedepannya, untuk kegiatan mengajar ini akan terus dilakukan. Sehingga ada output yang ingin kami capai dan tidak sia-sia. Kemungkinan 6 sampai 7 kali pertemuan yang akan kami lakukan, hingga sampai bulan Desember,” katanya.
“Karena memang tujuan kita meningkatkan tingkat literasinya dirasa cukup baik, berarti tujuan dari kita sudah tercapai,” sambungnya.
Amalia juga menambahkan, pihaknya berharap Pemerintah setempat bisa membenahi keterbatasan sarana dan prasarana di daerah pelosok.
“Semoga segera mendapat perhatian dari pemerintah soal aliran listrik dan ketiadaan akses internet yang belum ada. Sayang sekali ini,” harapnya.
“Apalagi di Desa Suci ini tidak jauh dari kota, kira-kira jarak tempuhnya kurang lebih 20 km. Dan juga akses jalannya sudah sangat bagus” sambungnya.
Kepala Sekolah SDN 05 Panti Sumarmi mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dengan adanya kegiatan tersebut.
“Kegiatan yang dilaksanakan sangat menarik, kami memberikan apresiasi penuh atas kegiatan mengajar peduli literasi yang diinisiasi oleh GenBI Jember,” ungkapnya.
Kata Sumarmi, literasi itu sangat penting untuk perkembangan anak-anak apalagi di zaman sekarang.
“Seperti pengenalan terhadap buku-buku bacaan sangat penting. Sehingga kegiatan seperti ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan,” tandasnya. (*)
Comment