JEMBER, (WARTA ZONE) – Warung makan ‘Pak Edi’ langganan mahasiswa Jember yang beralamatkan Jalan Semeru, Gang Bukit Indah, Kecamatan Sumbersari, tidak pernah sepi pelanggan. Dengan porsi yang bermacam-macam, mulai dari yang biasa, hingga porsi ugal-ugalan atau banyak.
Tidak salah jika warung itu banyak didatangi mahasiswa yang lagi kantong mulai menipis atau sedang bokek.
Navy Kurniawati menuturkan, pihaknya adalah generasi kedua dari pemiliki warung tersebut. “Saya anak dari Pak Edi (pemilik warung), kalau yang pertama kali ya ibu saya,” ucap Navy Kurniawati saat dikonfirmasi di warung makan Pak Edi.
Diketahui warung makanan murah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1996. Namun, sebelumnya warung makan itu sempat pindah tempat yang tak jauh dari tempat diawal berjualan.
“Dulu diawal pertama buka warung tempatnya itu tidak di sini, tapi di samping Indomart,” katanya.
“Tapi, sekitar tahun 2010 pindah ke depan rumah sendiri (sambil menunjuk warungnya). Tapi, akses jalannya kan agak masuk. Ya alhamdulillah kalau rejeki tidak akan kemana. Meskipun tempatnya seperti masih dicari sama anak-anak mahasiswa,” sambungnya.
Ditanya lebih jauh, alasan kenapa harganya sangat murah, itu karena yang disasar adalah mahasiswa. “Karena di sini kan wilayahnya kebanyakan anak mahasiswa, yang rata-rata mereka semua ngekos. Jadi harganya tidak perlu mahal, yang penting laris,” jelasnya.
Selain itu, menu makanan yang ada di warung makan tersebut banyak ditemui di tempat lain juga. Namun, kebanyakan mahasiswa lebih tertarik ke warung makan Pak Edi.
“Menunya ya seperti biasanya, ada lalapan telur tepung dan lalapan tongkol. Dan ketambahan ada gorengannya seperti dadar jagung, tempe goreng, dan tahu goreng yang sudah disediakan di depan dasaran ini,” lanjutnya.
Terpisah, salah satu pembeli mengatakan, warung Pak Edi sangatlah murah untuk kalangan mahasiswa.
“Selain murah disini, porsinya juga banyak. Apalagi waktu akhir bulan menjelang awal bulan, ketika kiriman dari keluarga masih belum ada, solusinya beli makan disini,” ucap salah seorang pembeli yang enggan disebutkan namanya.
“Saya dulu dikasih tau teman. Tapi lama kelamaan jadi langganan juga di sini. Karena memang enak, dan meskipun banyak yang di luaran sana yang menjual nasi lalapan sambel seperti ini. Rasanya beda dengan warung Pak Edi ini. Dan perporsi harganya 6000 ribu,” pungkasnya. (*)
Comment