SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar rapat paripurna tentang Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Sumenep tahun anggaran 2020, Senin (19/04/2021) malam.
Dalam rapat yang dihadiri oleh unsur Forkopimda itu secara lugas Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumenep, Dulsiam melalui juru bicaranya, Ach. Naufil meminta agar pemerintah Kota Keris lebih inovatif dalam mengembangkan sumber daya alam (SDA).
Hal ini dipandang tepat mengingat data yang tercantum dalam LKPJ Bupati Sumenep Akhir Tahun Anggaran 2020, tertulis bahwa pendapatan daerah telah tercapai 100,85%.
Presentase itu bisa disimpulkan, telah terjadi peningkatan pendapatan daerah di tahun 2020 lalu, dan rupanya peningkatan pendapatan daerah tersebut didukung oleh peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang tercapai sebesar 15.06%.
“Namun, ketika kami tahu apa saja komponen PAD di tahun 2020 itu, yang masih bertumpu pada pajak dan bagi hasil. Maka kegembiraan itu pelan-pelan berkurang,” ucap politisi muda PKB ini.
Selain itu, lanjut Naufil, Pansus LKPJ yang sebelum-sebelumnya telah berulang-ulang mengatakan bahwa sumber PAD tidak mengalami kemajuan. Bahkan, dengan berulang-ulang juga, legislatif meminta Pemkab Sumenep untuk lebih kreatif dan inovatif lagi memberdayakan segala potensi sumber daya alam yang dimiliki Kota Sumekar ini.
Sebab itu, kata Naufil, Pansus meminta, kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru agar benar-benar membangun semangat dan langkah-langkah yang lebih kreatif serta inovatif lagi dalam upaya memberdayakan potensi sumber daya yang dimiliki Kabupaten Sumenep untuk menumbuhkembangkan sektor PAD.
“Sehingga cita-cita mulia untuk mandiri, mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat juga bisa tercapai. Tentunya ini bukan hanya mimpi indah yang diselipkan di saat kita asyik berdiskusi,” tegas Naufil. (*)
Comment