JEMBER, (WARTA ZONE) – Untuk memperingati Hari Tuberkolusis Sedunia (HTBS) yang jatuh setiap tanggal 24 Maret, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menggelar beberapa lomba di berbagai instansi kesehatan, salah satunya adalah adanya iklan layanan masyarakat.
Adanya kegiatan lomba itu, bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat. Serta meningkatan kepedulian dan memberikan pemahaman terkait penanganan penyakit Tuberkolusis (TBC).
Dalam acara tersebut, dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember. Serta peserta lomba yang ada di wilayah Kabupaten setempat, maupun luar kota.
Koordinator lomba Iklan Layanan Masyarakat, Shoimatul Hasanah mengatakan, dalam memperingati HTBS, Dinkes Jember mengadakan beberapa lomba.
“Untuk serangkaian HTBS ini kan ada beberapa kegiatan, salah satunya ILM (Iklan Layanan Masyarakat), Villa Throphy, dan Seminar Nasional puncaknya, tanggal 26 Maret lusa,” ucap Ima saat dikonfirmasi disela kegiatan lomba yang diselenggarakan di Aula Dinkes Jember, Selasa (22/3/2022).
“Nantinya tidak hanya sekedar lomba saja, tapi diantara pemenang lomba itu. Karya terbaik akan dibuat edukasi kepada masyarakat dan ditampilkan ke tiap-tiap puskesmas,” sambungnya.
Sehingga, lanjut Ima, agar masyarakat dapat mengetahui ciri-ciri penyakit Tuberkolusis (TBC) dan mampu mendeteksi sedini mungkin.
“Harapannya semua masyarakat harus tahu. Bahwa penyakit TBC itu adalah salah satu penyakit menular. Bukan penyakit Aib,” ujarnya.
Apabila ada orang yang menunjukkan gejala-gejala mengarah ke penyakit TBC. Kata Ima, nantinya langsung bisa tertangani dengan cepat.
“Karena TBC itukan menular, kalau tidak cepat ditangani akan menular kepada orang lain. Apalagi, kebanyakan juga dari masyarakat semuanya masih belum faham terkait penyakit TBC. Mungkin menilainya hanya penyakit batuk biasa,” ungkapnya.
Ditanya soal ciri-ciri penyakit TBC, gejala awalnya apa saja?.
“TbC ini gejalanya batuk, kalau batuk tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu. Disarankan bisa langsung periksa ke puskesmas,” jelas Ima.
Ima juga menambahkan, dengan adanya iklan layanan masyarakat di setiap puskesmas. Pihaknya berharap dapat memberikan informasi kepada masyarakat.
“Tiap puskesmas itukan nanti ada orang keluar masuk (berkunjung atau periksa). Nah dengan adanya itu jadi masyarakat lebih aware (menyadari,red) terkait penyakit TBC seperti apa. Kemudian pencegahannya, dan ciri-cirinya juga. Serta apa yang harus mereka lakukan,” ungkapnya.
“Kalau masyarakat sudah paham soal penyakit TBC, nantinya dari dirinya sendiri bisa melakukan penanganannya sedini mungkin. Baik untuk dirinya sendiri, maupun keluarganya atau juga untuk orang lain,” pungkasnya. (*)
Comment