Ritual Khusus Saat Evakuasi Korban Tenggelam di Jember: Polisi, Relawan, dan Basarnas Dilarang Mendekat

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Korban tenggelam Ja'far Shodiq (24), saat berada di rumah duka di Dusun Getem, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Proses pencarian dua orang nelayan hilang saat melaut bernama Sholahudin Al Ayubi (22) dan Ja’far Shodiq (24), yang merupakan warga Dusun Getem, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Jember, membuahkan hasil.

Dalam proses pencarian itu, satu orang korban bernama Ja’far Shodiq (24) berhasil ditemukan warga tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB, Minggu (21/5/2023) kemarin.

Korban diketahui merupakan putra seorang tokoh masyarakat atau ustaz di wilayah setempat.

Korban saat ditemukan, ketika itu sedang dilakukan penyisiran kering di sekitar pesisir pantai.

“Jadi saat penyisiran itu, korban ini terlihat mengambang. Tapi kami (polisi, relawan, dan Basarnas) tidak boleh mendekat oleh pihak keluarga dan warga, untuk melakukan proses evakuasi. Sehingga hanya dilakukan oleh keluarga, diangkat dari air terus langsung dibawa ke rumah duka,” kata Kasatpolairud Polres Jember AKP Hari Pamuji, dikonfirmasi di lokasi kejadian, Senin (22/5/2023).

Terkait larangan untuk mendekat ke lokasi penemuan korban. Kata Hari, karena soal keyakinan dan kepercayaan dari pihak keluarga dan warga.

“Kebetulan korban ini adalah anaknya tokoh masyarakat atau ustaz di wilayah sekitar. Kami dihalangi mendekat oleh ratusan warga! Karena mereka punya keyakinan untuk korban hanya boleh diamankan (dievakuasi) warga atau keluarga,” ujarnya.

Baca Juga:  Uang Rp 400 Juta Milik Nasabah Bank di Jember Raib Dirampok, Begini Kronologinya

Sehingga dengan kondisi tersebut, lanjut Hari, pihaknya menghargai keyakinan yang dipegang oleh pihak warga dan keluarga korban.

“Namun anggota kami tetap mengikuti dan mengawasi prosesnya. Karena niat anggota adalah membantu proses evakuasi dan penemuan dengan dasar kemanusiaan. Tapi kami juga tidak ingin nantinya ada kesalahpahaman,” ucapnya.

Korban yang berhasil ditemukan itu dibawa pulang ke rumah duka dengan dinaikkan mobil pick up bernopol P 8868 GC, dari lokasi penemuan menuju rumah duka.

Dijelaskan Kasatpolairud Polres Jember AKP Hari Pamuji, korban ditemukan mengambang di sekitar perairan dangkal, pesisir Pantai Nyamplong Kobong Dusun Jeni, Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember.

“Alhamdulillah dari proses pencarian dibantu warga, satu korban bernama Ja’far Shodiq berhasil ditemukan tadi malam. Untuk korban ini posisinya menepi sendiri (ke sekitar pesisir pantai), diduga terbawa arus air akibat hembusan angin dari timur, jadi cenderung ke pinggir sendiri, lokasinya dekat ombak-ombak kecil,” kata Hari.

Selanjutnya malam itu juga, dilakukan proses pemakaman oleh pihak keluarga secara adat di TPU Dusun Getem, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Jember.

Baca Juga:  Kapolres Arif Rachman Dinobatkan Sebagai Bapak Ojek Online Jember

Dengan penemuan satu korban ini, lebih lanjut Hari menyampaikan, proses pencarian korban nelayan yang terhempas ombak masih dilakukan, karena masih menyisakan satu orang korban yang belum ditemukan.

“Yakni atas nama Sholahudin Al Ayubi (22). Untuk korban ini masih dalam proses pencarian, yang dibantu juga oleh pihak keluarga dan tetangga. Mereka ikut keluar semua untuk membantu proses pencarian,” terangnya.

Jarak dan wilayah pencarian korban juga diperluas, mengingat saat ini memasuki hari ketiga proses pencarian korban.

“Dengan Radius 3 mil – 5 mil dari pantai getem (plawangan) sampai area Nusabarong, juga didukung air laut kondisi pasang. Karena disinyalir (korban) mengapung dan ikut terbawa angin,” jelasnya.

“Personel mungkin bertambah, dari pihak warga juga tetangga, karena masih saudara korban. Ada 8 perahu keluar. Kurang lebih 4-6 orang satu perahu,” katanya.

Dalam proses pencarian, kata Hari anggota Satpolairud, Basarnas, relawan dan TRC BPBD Jember menggunakan sarana perahu milik warga.

Baca Juga:  Ada 5 Tiang Provider Ambruk di Jember, Polisi Masih Olah TKP

“Karena kondisi cuaca, ombaknya berubah-ubah dan karakter lautnya dangkal. Jadi agak susah jika menggunakan perahu atau kapal sendiri,” ujarnya.

“Mesin perahu kita tidak mampu menyisir, karena karakter kedalaman air terlalu dangkal, beresiko. Kemudian Penyisiran (sekitar pantai) juga tetap dilakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, pulang melaut dari mencari ikan, perahu motor bertuliskan ‘Jabal Nur’ terhempas ombak di sekitar wilayah Pantai Cemara, Dusun Getem, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Jember. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu sore (20/5/2023).

Diketahui perahu motor yang ditumpangi empat orang nelayan itu bermaksud pulang dari melaut. Namun saat berada di sekitar pelawangan, perahu nahas itu dihempas ombak setinggi kurang lebih 2,5 meter.

Akibatnya empat orang nelayan terlempar dari atas perahu. Dilaporkan dua orang selamat, sedangkan lainnya dinyatakan hilang.

Untuk korban selamat atas nama Wawan (25), Harto (25). Sementara korban yang terhempas ombak dan dalam pencarian, atas nama Sholahudin Al Ayubi (22) dan Ja’far Shodiq (24). (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment