SUMENEP, (WARTA ZONE) – Meninggalnya Sawawi (25) warga Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, yang tenggelam saat mencari ikan di perairan setempat membawa duka mendalam bagi sanak keluarga, handai taulan hingga sahabat dekat.
Pasalnya, anak ketiga dari empat bersaudara ini dikenal sebagai sosok yang baik, tekun dan pekerja keras di kalangan sahabat karibnya. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pria yang multi talenta.
“Bagi saya Sawawi tergolong pribadi yang baik, periang, mudah bergaul, dan pekerja keras,” tutur salah satu sahabat almarhum, Hartono, Selasa (23/2/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Har, Zawawi bisa dikatakan sebagai tulang punggung keluarga, terlebih ketika tiga saudaranya sudah berkeluarga. Sebab, kedua orang tuanya sudah uzur dan sakit-sakitan.
Putra dari pasangan suami istri, Arif dan Mijani tersebut bekerja melaut hanya sebagai sampingan saja. Sebab almarhum biasa merantau ke Jakarta. Di sana, Sawawi menjaga toko kelontong dengan sistem bagi hasil dengan sang pemilik.
“Dia mencari ikan ‘ngarakat‘ hanya ketika tidak sedang jaga toko dan musim ikan melimpah. Semua itu dia lakukan bukan sekadar hobi, tapi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya juga,” tutur pria asal Banuaju Timur.
Sosok Youtuber dan Kreator Konten
Selain bekerja sebagai penjaga toko dan nelayan, almarhum Sawawi ternyata juga penyuka videografi. Dia bersama teman-temannyanya sering membuat video pendek, yang kemudian diunggah di channel YouTube miliknya, Tiga Sejoli.
Salah satu video buah karya bersama temannya yang tayang di channel YouTube Tiga Sejoli adalah Video Baper M. Muhri saat masih nyalon sebagai anggota DPRD Sumenep Dapil V tahun 2019 lalu. Ia juga terlibat sebagai kreator konten Short Movie Nur Fitriana Busyro (Bunda Fitri) ‘Kesetaraan Gender Saatnya Perempuan Bangkit’.
“Terbukti ketika kami menggarap video-video pendek untuk channel YouTube. Semoga almarhum tenang di alam sana,” ucap Har sembari mengenang sosok sahabatnya.
Almarhum Tinggalkan Bayi Berusia 50 Hari
Selain meninggalkan kedua orang tuanya, almarhum juga meninggalkan seorang bayi mungil yang belum berumur dua bulan. Aulia Nur Zawiyah yang masih belum genap berusia 2 bulan.
Nama bayi mungil cantik nan jelita yang dilahirkan dari pernikahannya dengan perempuan asal Karawang, Jawa Barat bernama Helmalia Safitri ini baru saja digelar selamatan. Orang Madura biasa menyebut dengan istilah ‘Molang Are’. Saat ini, bayi mungil berusia 50 hari ini sudah yatim.
“Kami merasa sangat kehilangan atas musibah yang menimpa Sawawi. Yang membuat kami terharu, korban baru saja menggelar selamatan anaknya,” ungkap salah satu sahabat akrab almarhum, Rifin. (*)
Comment