JEMBER, (WARTA ZONE) – Perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jember mengalami peningkatan. Hal itu berdasarkan data yang dirilis Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Jember.
Update terakhir, Selasa 22 Juni 2021 kemarin. Terjadi penambahan kasus baru 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan untuk kasus meninggal ada 3 orang.
Saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, Plt. Kepala Diskominfo Jember Habib Salim menyampaikan, telah terjadi penambahan kasus konfirmasi positif covid sebanyak 24 kasus dalam kurun waktu sehari.
“Secara rinci ada 14 kasus suspek yang tersebar di 8 kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Kencong 2 kasus, Kecamatan Rambipuji 2 kasus, Kecamatan Kalisat 1 kasus, Kecamatan Wuluhan 5 kasus, Kecamatan Silo 1 kasus, Kecamatan Puger 1 kasus, Kecamatan Ambulu 1 kasus, dan Kecamatan Patrang 1 kasus,” ulasnya secara tertulis lewat Whatsapp, Rabu (23/6/2021).
Selanjutnya, untuk 10 kasus baru kontak erat dengan keluarga.
“10 kontak erat meliputi, Kontak Keluarga kasus 7056 (Kecamatan Gumukmas) 1 kasus, Kontak Keluarga kasus 7120 (Kecamatan Patrang) 1 kasus, Kontak Keluarga kasus 7124 (Kecamatan Rambipuji) 1 kasus, Kontak Keluarga kasus 7126 (Kecamatan Pakusari) 6 kasus, dan Kontak Keluarga kasus 7199 (Kecamatan Kaliwates) 1 kasus,” katanya.
Kemudian untuk masyarakat Jember yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam kurun waktu sehari kemarin, ada 3 orang meninggal. “Itu di Kecamatan Balung, Sumbersari, dan Kaliwates,” sebutnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, dari informasi yang diterima olehnya melalui telpon, yang disampaikan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember, terjadi peningkatan terkait kasus penyebaran Covid-19 di Jember.
“Sehingga kami terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Sebagai langkah antisipasi penyebarannya,” ucap Gus Firjaun.
Kemudian, lanjut Gus Firjaun, langkah antisipasi dan menjaga agar tidak terjadi penambahan kasus ini. Sebagai upaya antisipasi terhadap varian Virus Corona baru.
“Karena dalam waktu dekat kita juga melaksanakan Ibadah Salat Idul Adha. Jangan sampai nantinya ibadah kita terganggu dengan adanya penambahan kasus positif baru Covid-19 ini,” ujarnya.
Gus Firjaun juga menyampaikan, untuk para kiai dan ulama di pondok-pondok pesantren.
“Untuk ikut mendoakan, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Upaya yang dilakukan mudah, tetap pakai masker dan 5M itu,” lanjutnya.
“Terlebih lagi, selalu himbau masyarakat khususnya di wilayah-wilayah desa untuk pakai masker. Karena bagaimanapun kondisi pandemi ini belum usai,” tandasnya. (*)
Comment