SUMENEP, (WARTA ZONE) – Demi menghadirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menghadirkan pelayanan online berbasis android.
Kabar baik tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Lobuk, Mohammad Saleh, sebagai langkah inovatif dalam memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat berpenduduk lebih dari tiga ribu jiwa ini.
“Kabar baik bagi masyarakat Lobuk, sebagai bentuk Inovasi kami, pemerintah desa memberikan kemudahan untuk mengakses informasi tentang Lobuk, berbasis android,” kata Mohammad Saleh, Minggu (24/1/2021) sore.
Warga yang hendak mengurus pelayanan surat, memberikan kritik dan saran, memberikan informasi tentang situasi dan keadaan darurat, serta prihal jual-beli atau bertransaksi ekonomi, bisa menyampaikan secara langsung lewat aplikasi BALADA dengan mengunduh di PlayStore.
“Kesemuanya fitur pelayanan bisa didapatkan secara gratis hanya dengan instal aplikasi BALADA di PlayStore. Sangat mudah dan gampang,” terangnya.
Kendati aplikasi BALADA belum secara resmi dilaunching, Desa Lobuk mengklaim sebagai satu-satunya desa di Sumenep yang mengawali memberikan pelayanan berbasis android.
“Lobuk satu-satunya Desa di Sumenep yang memberikan pelayanan berbasis android. Pemdes Lobuk ingin menjadi perintis memberikan pelayanan berbasis Web dan Android di Kabupaten Sumenep,” tegas kades dua periode ini.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat lobuk untuk instal aplikasi tersebut demi memperoleh kecepatan pelayanan, formasi tim di Pemdes Lobuk pun telah disiapkan, agar hadirnya aplikasi BALADA benar-benar mempu memberikan pelayanan terbaik.
“Kami akan hadirkan informasi yang aktual tentang Lobuk, serta kami akan memberikan layanan yang terbaik dan prima untuk masyarakat, perangkat serta tim sudah kami siapkan,” imbuh Akh. Rifqi Gufron, Sekretaris Desa Lobuk.
Berdasarkan data yang diterima media ini, sederet prestasi telah ditorehkan Pemdes Lobuk, salah satunya dalam hal pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Bahkan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar hadir di Desa Lobuk akhir 2020 lalu, khusus untuk meninjau pengelolaan Bumdes.
Gus Halim memuji Desa Lobuk karena sudah melahirkan Bumdes yang produktif, kendati baru jalan beberapa tahun, namun sudah produktif dengan beragam jenis usaha dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki desa.
“Alhamdulillah saya sangat berterima kasih diberi kesempatan untuk mampir ke Bumdes, dan saya bersyukur di sini (Desa Lobuk,red) ada Bumdes yang sudah produktif meskipun baru jalan 3 tahun,” terangnya. Sabtu (28/11/2020) lalu.
Saudara kandung Muhaimin Iskandar ini pun terlihat kembali memuji saat mendapat penjelasan dari Direktur Bumdes setempat, bahwa Bumdes yang dikelolanya sudah mampu menyumbang ke PADes.
“Salut, baru 3 tahun sudah bisa berkontribusi Rp 7.320.000,- ke PADes, bahkan di 2020 ini, diprediksi bisa menyumbang ke desa 10 kali lipat, kisaran Rp 70 jutaan. Ini luar biasa,” imbuhnya.
Sebagai terobosan, politisi PKB ini menyarankan agar Bumdes setempat mampu menyiapkan seluruh kebutuhan pokok masyarakat di desa tersebut.
“Silahkan, misalkan ke depan bisa memenuhi kebutuhan beras seluruh keluarga di sini. Beras, gula, kopi bahkan sampo pun silahkan, Bumdes ini menyiapkan dengan harga di bawah pasar. Jadi kebutuhan di desa ini bisa diselesaikan Bumbes,” sarannya.
Dengan terobosan begitu, Gus Halim meyakini Bumdes Pelangi Nusantara bisa menjadi pilot project di wilayah Madura nantinya.
“Nanti bisa jadi proyek percontohan lah Pelangi Nusantara ini dalam pengelolaan Bumdes di Madura. Kita akan dukung dengan dana APBN, termasuk dari APBD sendiri, supaya bisa dicontoh daerah lain,” tegasnya.
Ditambahkan, membangun desa yang paling mudah dengan cara cloning, mencontoh keberhasilan di satu daerah disesuaikan dengan potensi desa setempat. Sebagai penunjang, pemerintah desa menyiapkan aplikasi untuk mengatur managementnya.
“Pemdes nantinya bisa menggunakan aplikasi, sehingga jika Bumdes butuh aplikasi misal khusus ngurusi beras, pertanian, hasil laut dan sejenisnya tinggal pakai saja. Nanti akan difasilitasi Kementerian Desa, dan semua itu kita akan berikan secara gratis. Jadi tinggal pakai saja,” tandasnya, kala itu. (*)
Comment