SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) sukses mendorong percepatan puluhan desa berstatus desa mandiri.
Tercatat, sejak tahun 2021 hingga 2023, status IDM desa di Kabupaten Sumenep berkembang pesat, berubah status sebagai Desa Mandiri, Maju dan Berkembang, bahkan tidak ada desa tertinggal maupun desa sangat tertinggal.
Rinciannya, sejak tahun 2021 ada satu desa yang menjadi pionir, yakni Desa Lobuk Kecamatan Bluto yang berstatus desa mandiri.
Sementara di tahun 2022, Dinas PMD sukses mengantarkan 6 Desa berstatus desa mandiri, meliputi Desa Kolor, Kebunagung, Paberasan dan Pamolokan. Dua desa lain yang juga berstatus mandiri di tahun yang sama adalah Lenteng Timur dan Karduluk.
Nah, tahun 2023 mampu menorehkan prestasi yang cukup besar, ada 32 desa baik daratan maupun kepulauan yang sukses melakukan lompatan keberhasilan berdasarkan hasil pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM).
Tercatat, dua desa berasal dari Kepulauan yakni Desa Barakas Kecamatan Raas dan Desa Sapeken. Sementara 30 desa lainnya berasal dari daratan.
Rinciannya, 5 Desa berasal dari desa di Kecamatan Kota Sumenep yaitu Desa Pandian, Desa Pabian, Desa Parsanga, Desa Bangkal dan Desa Pangarangan.
Kecamatan Batuan menyumbang lima desa yaitu Desa Patean, Desa Babbalan, Desa Gedungan, Desa Gunggung dan Desa Batuan.
Setelah Desa Lobuk yang berhasil menjadi satu-satunya Desa Mandiri di tahun 2021 lalu, kini disusul Desa Aengdake yang juga berstatus mandiri, dengan begitu Kecamatan Bluto sudah ada dua desa mandiri.
Kecamatan Lenteng sendiri menyumbang satu desa yaitu Desa Lenteng Barat, menyusul Desa Lenteng Timur yang lebih awal berstatus mandiri. Untuk Kecamatan Pragaan dua desa yaitu, Desa Pragaan Laok dan Desa Prenduan, sementara Desa Karduluk telah berstatus desa mandiri sejak 2022 lalu.
Kecamatan Kalianget ada tiga desa yakni Desa Kertasada, Desa Kalimook dan Desa Kalianget Timur. Untuk Kecamatan Pasongsongan dua desa yaitu Desa Campaka dan Desa Pasongsongan.
Kecamatan Guluk-Guluk baru ada satu desa yaitu Desa Guluk-Guluk. Kecamatan Ganding pun sama satu desa, Desa Ketawang Larangan.
Kecamatan Batuputih dua desa, diraih Desa Batuputih Kenek dan Desa Batuputih Laok. Sementara Kecamatan Dungkek satu desa yaitu Desa Dungkek.
Untuk Kecamatan Gapura sendiri lahir enam desa berstatus mandiri di tahun 2023 ini, yaitu Desa Grujugan, Desa Andulang, Desa Gapura Timur, Desa Gersik Putih, Desa Gapura Barat dan Desa Panagan.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, sejak 2021 sampai 2023 total sudah ada 39 desa di kota keris yang berstatus desa mandiri.
Penobatan 39 desa mandiri bertempat di ruang rapat Graha Aria Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep, Jumat (23 Juni 2023).
Penandatanganan hasil pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) dilakukan oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, Kepala Bappeda dan TAPM (Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat), serta disaksikan oleh Asisten Administrasi Umum Setdakab Sumenep.
Capaian luar biasa tersebut atas kerja keras semua pihak, utamanya dorongan dan motivasi dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi terhadap para pemangku kebijakan di masing-masing desa di Kabupaten Sumenep.
“Alhamdulillah, tahun ini kita sudah memiliki 39 desa mandiri, desa maju ada 147, sementara desa berkembang 144 Desa dan O untuk desa tertinggal,” kata Kepala Dinas PMD Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni, kepada wartazone.com.
Bahkan, lanjut mantan Sekretaris KPU Sumenep ini, dalam penyelesaian input data hasil pengukuran IDM, Kabupaten Sumenep menduduki nomor 3 se-Jawa Timur.
“Ini prestasi yang luas biasa, patut kita syukuri dan bagi desa yang belum jadi desa mandiri tahun ini, kami akan terus dorong dan lakukan pendampingan,” imbuhnya.
Tercatat, sejak tiga tahun terakhir, Kabupaten Sumenep terus mengalami peningkatan desa yang berstatus mandiri.
“Dari tahun ke tahun menunjukkan tren meningkat, dari yang awalnya cuma ada 1 desa mandiri yaitu Desa Lobuk di tahun 2021, kemudian bertambah 6 desa, tahun ini total sudah ada 39 desa,” urainya.
Pihaknya berharap, para kepala desa beserta jajarannya terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh elemen, guna meningkatkan status desa sebagai wujud keberhasilan membangun desa.
“Yang pasti untuk mendukung visi misi pemerintah daerah, yakni unggul, mandiri, dan sejahtera,” tukas Anwar. (*)
Comment