SUMENEP, (WARTA ZONE) – Guna menindaklanjuti MoU dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA) Madura menggelar sosialisasi pengelolaan aset desa bersama operator desa di Hotel Asmi kabupaten Sumenep.
Kegiatan yang digelar selama 8 hari tersebut diharapkan, aparatur desa bisa menggunakan aplikasi Sistem Pengelolaan Aset Desa (SIPADES) bagi pemerintah desa di Kabupaten Sumenep tahun 2023 dengan tujuan bisa mendata secara valid terkait aset yang dimiliki desa.
Rektor UNIBA Madura Rachmad Hidayat mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan menjadi salah satu upaya untuk menyelamatkan aset desa khususnya di ujung timur Pulau Madura.
“Ini sebagai tindaklanjut MoU kami dengan pak bupati, bahwa untuk kemajuan desa ini sudah sering dilakukan UNIBA bersama Pemkab Sumenep, salah satunya dengan memerhatikan keberadaan aset desa,” kata Rachmad Hidayat, Senin (24/7/2023).
Apalagi berdasarkan kajian kampus dengan tagline Tera’ Ta’ Adhamar itu, tidak ada laporan terkait keberadaan aset desa di Kementerian Dalam Negeri yang tersambung ke Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa.
Maka dipandang penting kegiatan tersebut diselenggarakan untuk menyelamatkan dan memfungsikan aset tersebut sesuai ketentuan.
Sebab, dengan adanya aplikasi tersebut, maka selain melindungi aset juga masyarakat mudah menjangkaunya untuk mengetahui tentang informasi aset beserta pengelolaannya.
“Karena contoh kasusnya ketika ganti kepala desa maka kadang aset itu masih menjadi misteri bagi kepala desa yang baru, maka dengan aplikasi SIPADES tidak lagi kebingungan dan mudah mengaksesnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wonsojudo yang hadir dalam acara pembukaan itu menyampaikan, adanya aplikasi SIPADES berbasis web atau online tentu menjadikan konsolidasi laporan aset desa secara hierarki akan otomatis terhimpun dan dapat dimonitor oleh pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat.
Sehingga, diharapkan dengan adanya SIPADES ini pemerintah semakin memberikan kemudahan bagi pemerintah desa dalam pengelolaan aset desanya dan mampu meminimalisir praktek-praktek penyimpangan sekaligus mewujudkan efektivitas, efesiensi serta akuntabilitas dan transparansi pengelolaan aset desanya.
“Sistem aplikasi itu juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pengawasan, monitoring, evaluasi serta pengendalian, dalam rangka memaksimalkan fungsi-fungsi pengelolaan aset desa,” ungkap Suami Nia Kurnia Fauzi itu.
Sehingga menjadi harapan politisi muda PDI Perjuangan, adanya aplikasi tersebut dapat dimaksimalkan oleh aparatur desa sehingga aset-aset yang ada bisa berfungsi dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
“Maka harus diikuti dengan serius, dan utusan desa harus menyampaikan ke aparatur desa yang lainnya nanti,” pungkasnya. (*)
Comment