Warga Giliraja minta Listrik Nyala 24 Jam, Begini Respon PLN Pamekasan

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Sejumlah warga Pulau Giliraja, saat mendatangi PLN UP3 Pamekasan untuk menyampaikan sejumlah permasalahan. Kamis (25 Mei 2023) siang.

PAMEKASAN, (WARTA ZONE) – Sejumlah warga Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, mendatangi PLN UP3 Pamekasan untuk menyampaikan sejumlah permasalahan. Kamis (25 Mei 2023) siang.

Selain mengadukan sering padamnya aliran listrik di pulau setempat, perwakilan warga ini juga meminta agar listrik bisa nyala 24 jam.

“Warga sering mengeluh karena sering padam, dalam 1 menit saja bisa berkali-kali padamnya. Kami datang ke PLN Pamekasan untuk menyampaikan sejumlah permasalahan listrik di pulau kami,” kata K. A. Fauzan, kepada wartazone.com.

Pria yang juga menjabat Ketua MWC NU Giliraja ini menyebut, karena sering padamnya aliran listrik, banyak peralatan elektronik milik warga yang rusak.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Salat Tarawih Bersama Warga di Pesantren Nurul Huda Giliraja

“Banyak keluhan TV, kulkas dan sejumlah alat elektronik lain yang rusak gegara sering padam,” sebutnya.

Besar harapan, lanjut K. Fauzan, PLTD yang dikelola PLN dapat beroperasi selama 24 jam. Karena dengan beroperasi selama sehari semalam, roda perekonomian di pulau Giliraja akan hidup. Termasuk akan bermanfaat besar terhadap keberlangsungan lembaga pendidikan yang ada.

“Selain menyampaikan keluhan sering padam, kami meminta PLTD dapat beroperasi 24 jam, itu permintaan para tokoh pemuda, tokoh agama, termasuk 4 kepala desa,” imbuhnya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Pamekasan Feri Asmoro menyampaikan, perihal keluhan yang dialami pelanggan di Giliraja karena kurangnya mesin yang ada.

Baca Juga:  Warung Sembako di Pulau Giliraja Sumenep Ludes Terbakar, Gas Bocor Sambar Bensin Eceran

Saat ini, lanjut Feri, baru ada dua mesin pembangkit yang beroperasi berkapasitas 1000 KW. Idealnya, untuk bisa menyala normal dan lebih lama dari yang saat ini berjalan butuh 4 mesin.

“Kami hanya punya 2 mesin, idealnya butuh 4,” terangnya.

Namun, berdasarkan ketentuan Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, yang berlaku mulai September 2022, PLN tidak boleh lagi menambah kapasitas mesin berbahan bakar fosil, sehingga dialihkan ke PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), sebagai energi terbarukan.

Baca Juga:  PLN Tambah Mesin Baru di Pulau Giliraja

“Insya Allah pulau Giliraja masuk dalam program penambahan kapasitas dengan menggunakan PLTS nanti,” sebutnya.

Kendari demikian, keberadaan PLTD yang saat ini beroperasi, pihaknya berharap ada kesadaran bersama untuk merawatnya. Termasuk pepohonan warga yang dinilai mengganggu jaringan hendaknya dipangkas.

“Selain akan berpengaruh terhadap normalnya aliran listrik, juga berbahaya, karena tegangan listrik tinggi,” imbaunya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment