Viral Video Oknum LSM Gebrak Meja hingga Picu Keributan di SDN Arjasa Sumenep

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
FOTO: Tangkap layar sebuah video berdurasi 2.58 detik memperlihatkan kericuhan di ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko 1, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, antara oknum LSM dan sejumlah guru.

FOTO: Tangkap layar sebuah video berdurasi 2.58 detik memperlihatkan kericuhan di ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko 1, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, antara oknum LSM dan sejumlah guru.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sebuah video berdurasi 2.58 detik memperlihatkan kericuhan di ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko 1, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, viral di media sosial. Kejadian itu terjadi pada Senin (26/05) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dalam video berdurasi singkat yang beredar luas, tampak seorang pria yang mengaku sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bidik menggebrak meja dan bersitegang dengan sejumlah guru di sekolah tersebut.

Pria ini datang ke sekolah dan mempertanyakan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang nilainya mencapai belasan juta rupiah. Ia menuding ada penyalahgunaan dana dan menuntut penjelasan dari pihak sekolah.

Baca Juga:  DPKS Gelar Rembuk Pendidikan, Dorong Kolaborasi Pengawas dan Komite

Cekcok antara oknum LSM dan kepala sekolah pun tak terhindarkan. Dalam video, oknum LSM tampak beberapa kali memaksa guru untuk memukul dirinya sambil berteriak, “Ayo pukul saya, pukul, pukul!” lantang dia, menantang.

Situasi memanas saat oknum LSM itu menggebrak meja dan mencoba menyentuh tangan guru. Kericuhan pun pecah dan sejumlah pihak sekolah berusaha mendorong dia keluar dari ruang guru.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan sudah mengetahui perihal video viral oknum anggota LSM yang datang ke SDN Duko 1 Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

Baca Juga:  Edukasi Siswa SD, BPRS Bhakti Sumekar Gelar Lomba Mengarang Ayo Menabung

“Namanya bertamu harusnya datang dengan baik-baik. Iya istilahnya Kulo Nuwun dulu,” katanya, saat dikonfirmasi media, Selasa 27 Mei 2025.

“Setelah itu sampaikan maksud dan tujuannya dengan cara baik-baik juga. Kita terbuka kok, jangan kemudian gertak-gertak meja. Ini kan kurang elok kelihatannya,” imbuhnya.

Menurut Agus, pihaknya terbuka kepada lembaga maupun organisasi apapun terkait pengelolaan bantuan dan lain sebagainya. Sehingga, apabila ditemukan ketidaksesuaian masyarakat bisa langsung datang dan berdiskusi dengan cara yang baik dan benar.

“Kan bisa dengan cara baik-baik. Apalagi pada waktu itu masih banyak anak-anak di sekolah. Jadi, kita terbuka kok dengan siapapun dan itu sudah saya sampaikan ke seluruh kepala sekolah maupun di sini (Disdik,red),” tegasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment