SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan baik di darat, terutama untuk warga kepulauan.
Untuk itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menjalin kerjasama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesisir Kepulauan Madura melalui program Pengabdian Masyarakat.
Mengawali program tersebut, bertempat di ruang rapat Kantor Dinas Pendidikan digelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Revitalisasi Pendidikan Digital: Implementasi Desain Grafis berbasis Kecerdasan Buatan dalam Pengembangan Media Belajar untuk Guru di Kabupaten Sumenep.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep Fatimah Umar menyampaikan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Super Intelligence (AI) untuk pengembangan media belajar.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa kepulauan di Kabupaten Sumenep.
“Mengingat sekarang adalah era teknologi. Segala sesuatunya serba komputerisasi, termasuk dalam proses belajar dan mengajar, maka diharapkan dengan adanya kegiatan ini kita dapat bekerja sama yang saling menguntungkan,” tuturnya. Rabu (22 Mei 2024).
Saling menguntungkan dimaksud, lanjut Fatimah, pihak ITS dapat melaksanakan Program Pengabdian Masyarakatnya sedangkan manfaatnya untuk Dinas Pendidikan Sumenep adalah dapat meningkatkan kompetensi guru.
Khususnya dalam pemanfaatan design grafis berbasis kecerdasan buatan untuk pengembangan media belajar bagi guru,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu dosen yang terlibat dalam program ini Sri Pingit Wulandari, menjelaskan, AI dapat membantu guru dalam membuat media belajar yang lebih menarik, interaktif, dan efektif.
“Media belajar yang dibuat dengan AI dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran,” kata Wulandari.
Pihaknya mengakui bahwa tidak semua sekolah di wilayah kepulauan Sumenep memiliki fasilitas yang memadai untuk mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan AI, sehingga hal itu menjadi tantangan tersendiri.
“Memang ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah infrastruktur. Tidak semua sekolah di kepulauan memiliki akses internet yang memadai,” sebutnya.
Menyadari hal tersebut, ITS dan Dinas Pendidikan Sumenep menerapkan sistem pelatihan Training of Trainers (ToT) untuk mengatasi keterbatasan mobilitas dan waktu guru di daerah kepulauan.
Sistem ToT ini dinilai memungkinkan guru-guru di daratan Sumenep yang telah mendapatkan pelatihan untuk melatih materi kepada guru-guru lainnya di daerah kepulauan.
Sehingga ITS bersama Dinas Pendidikan Sumenep berencana untuk melanjutkan kerjasama dengan mengadakan pelatihan pembuatan media ajar berbasis AI untuk guru PAUD, SD, dan SMP pada awal tahun ajaran baru 2024/2025.
“Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di pesisir Madura, khususnya di Kepulauan Kabupaten Sumenep,” ujar Wulandari. (*)
Comment