Jelang Pemilu, Ketua Bawaslu Jatim Ajak Warga NU Teladani Mbah Hasyim

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
Foto: Ketua Bawaslu Jawa Timur, A Warits saat menghadiri Tadarus Pemikiran Hadratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari yang digelar PCNU Sumenep di Aula Kemenag Sumenep, Minggu, (28 Januari 2024).

Foto: Ketua Bawaslu Jawa Timur, A Warits saat menghadiri Tadarus Pemikiran Hadratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari yang digelar PCNU Sumenep di Aula Kemenag Sumenep, Minggu, (28 Januari 2024).

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur, A Warits mengajak warga NU untuk meneladani sang pendiri NU, Hadratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim. Menurutnya, Mbah Hasyim adalah sosok ulama yang mampu mempersatukan umat Islam Indonesia.

“Bahkan bukan hanya penggerak dan pendiri NU. Mbah Hasyim ini juga sangat berjasa besar dalam merajut persatuan umat Islam di Indonesia. Juga berjasa besar dalam mempersatukan bangsa, negara dan kemanusiaan,” ujarnya saat ditemui usai acara Tadarus Pemikiran Hadratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari yang digelar PCNU Sumenep di Aula Kemenag Sumenep, Minggu, (28 Januari 2024).

Baca Juga:  Ratusan Massa Geruduk KPU Jember, Ucapkan Terima Kasih Pemilu Berjalan Kondusif

Ide dan gagasan persatuan Mbah Hasyim itu, lanjut A Warits, kemudian disyiarkan oleh para santrinya. Salah satunya oleh Kiai Mahfud Shiddiq, yang mencetuskan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah basyariah, ukhuwah nahdliyah dan ukhuwah sunniyah.

“Inilah yang perlu kita pegang teguh. Apalagi di dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan yang sebentar lagi akan kita lewati bersama,” tambah alumni Pesantren Tebuireng Jombang itu.

Pemilihan Umum (Pemilu), menurut Warits, adalah sarana atau cara untuk melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan yang berjalan dalam kurun waktu lima tahun. Karen itu rakyat diberikan hak untuk memilih pemimpin.

Baca Juga:  Yuk Daftar! KPU Sumenep Umumkan Persyaratan Jadi KPPS di Pemilu 2024

“Maka jangan sampai kesatuan dan persatuan bangsa kita pecah tercerai-berai. Mari kita teladani pola pikir dan sikap Mbah Hasyim Sang pendiri NU itu,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment