JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemkab Jember melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember menargetkan tahun 2024 mendatang, angka stunting menurun menjadi 14 persen.
Hal tersebut dituturkan oleh Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko saat melakukan kegiatan ‘Sosialisasi Bangga Kecana dan Percepatan Penurunan Stunting’.
“Target kami adalah sesuai dengan target nasional, bahwa berdasarkan Perpres 72 tahun 2021. Tahun 2024 mendatang, maksimal angka stunting menurun dan mencapai 14 persen. Syukur kalau bisa Jember 0 persen,” ucap Suprihandoko saat dikonfirmasi usai sosialisasi di Aula Bina Kencana DP3AKB Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari, Rabu (27/4/2022).
Sehingga, lanjut pria yang akrab dipanggil Supri itu mengatakan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Jember, perlu adanya kolaborasi.
“Itu kami semua harus berjibaku dan saling membantu serta berkolaborasi untuk bersama-sama menangani stunting,” ujarnya.
Karena stunting ini adalah ancaman serius yang sangat membahayakan. Bahwa bangsa ini bisa tidak berkualitas ketika stunting melanda di masyarakat Jember.
“Maka, kedepannya kualitas generasi bangsa kita mendatang, maka nantinya akan berantakan,” sambung Kepala DP3AKB Jember.
Ketika ditanya soal kendala penanganan angka stunting di Kabupaten Jember, Supri mengatakan untuk menekan angka stunting dibutuhkan singer kolaborasikan dari berbagai elemen.
“Sementara tidak ada kendalan terkait dengan penanganan stunting ini. Alhamdulillah Jember ini mulai dipimpin oleh Bapak Bupati Hendy. Sinergi kolaborasi dari berbagai pihak semua berjalan dengan baik,” kata Supri.
“Terbukti kita merasakan (penanganan stunting) dengan yang sudah dilakukan di semua Kecamatan, dan tinggal 3 Kecamatan lagi. Ini dengan lokal karya, itu luar biasa antusiasnya para Camat dan Kepala Puskesmas. Bahkan ada beberapa Camat yang sudah melakukan mini lokal karya lebih luas. Saya akan biayai sendiri nanti,” imbuhnya.
Suprihandoko menambahkan, pihaknya menilai bahwa antusiasme masyarakat Jember dalam menangani persoalan stunting sudah saling bersinergi.
“Berarti menandakan bahwa menangani stunting AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB Angka Kematian Bayi) betul-betul saling sinergi dan satu hati. Untuk kemudian bisa segera menyelesaikan persoalan stunting ini,” kata Supri. (*)
Comment