Ratusan Emak-Emak di Jember Belajar Digital Marketing dan Penentuan HPP, Gandeng Kelompok Pengusaha Muda

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Caption: Pelatihan digital marketing dan penentuan HPP bagi ratusan emak-emak di Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Sebanyak 150 emak-emak yang tergabung dalam Perkumpulan Perempuan Niaga Jujur (PPNJ) Jember, mengikuti pelatihan Digital Marketing dan belajar bagaimana memahami dan menentukan harga pokok produksi (HPP).

Kegiatan itu digelar di Aula Kantor Bakorwil V Provinsi Jatim, Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember, Sabtu (29/7/2023).

Menurut Ketua PPNJ Jember Sulastri, adanya kegiatan yang diikuti ratusan emak-emak itu, selama ini dalam menjalankan peluang usaha masih menemukan kendala.

Bagaimana menentukan harga dari produk UMKM, lanjut Sulastri, juga masih belum paham terkait pemasaran secara digital yang dilakukan.

Dengan persoalan itu, menggandeng kelompok pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember, ratusan emak-emak belajar meningkatkan potensinya terkait pengembangan UMKM yang digeluti.

“Kami ini masih awam dalam menjalankan usaha di kelas UMKM ini. Apalagi selama ini, yang jadi patokan kami. Pokok produksi, jualan, dapat untung. Tapi belum di manage (ditata dan dikelola) dengan baik,” kata Sulastri saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Setelah tahu dan paham ilmunya. Maka nanti bisa diketahui sejauh mana untung, atau mungkin jualan yang dilakukan terlalu murah atau mungkin sebaliknya terlalu mahal.

“Padahal terkait dunia usaha saat ini kan sangat kental dengan persaingan. Apalagi dengan pelaku usaha konvensional misal PKL itu,” sambungnya.

Baca Juga:  Penculikan Dua Bocah Asal Jember, Pelaku Pacar Kakak Korban Warga Situbondo

Sehingga dengan pelatihan yang dilakukan ini. Menurut Sulastri, beberapa ada yang sudah paham. Tapi memang, masih banyak yang belum paham. “Apalagi ini soal digital marketing,” ujar Sulastri.

Meskipun sudah memiliki dan mampu menggunakan ponsel, lanjutnya, tapi belum tentu tahu apa yang harus dilakukan.

“Bahkan belum mampu mengakses soal digital marketing. Masih kalau jauh, apalagi dengan pengusaha-pengusaha muda sekarang. Sehingga dengan belajar ini, apalagi juga dengan Kelompok Pengusaha Muda HIPMI itu. Kita berusaha mengimbangi dan meningkatkan potensi ini,” ulasnya.

Diharapkan, lebih lanjut kata Sulastri, dengan saling belajar, terbuka dan saling sinergi serta kolaborasi. Apalagi tidak menutup diri.

“Diharapkan pelaku UMKM kelas emak-emak ini bisa naik level dan maju. Apalagi jika bersama-sama untuk dunia usaha khususnya kelas UMKM ini. Kita belajar mencontoh, dan kegiatan ini ke depan banyak lagi ilmu yang harus kita pelajari lagi,” ujarnya.

Menanggapi niat pengembangan potensi ekonomi lewat UMKM yang dilakukan kaum emak-emak itu. Ketua BPC HIPMI Jember Restu Prayogi turut memberikan apresiasi.

“Kegiatan ini adalah aksi yang juga selaras dengan upaya HIPMI membantu pengembangan UMKM di Jember. Diharapkan bisa memecahkan permasalahan-permasalahan UMKM secara langsung, kebetulan apalagi yang mengikuti adalah kaum emak-emak sebagai penopang ekonomi keluarga,” kata pria yang akrab disapa Yogi ini

Baca Juga:  Pohon Tumbang di Jember Timpa Rumah Warga

Kata Yogi, dalam menjalankan usaha apalagi di kelas UMKM. Diakui masih banyak yang menjalani usaha itu secara konvensional.

“Tapi diharapkan dengan ikut pelatihan ini, bisa mengupgrade kemampun. Sekaligus juga bisa memberikan banyak informasi tambahan apalagi soal pengembangan usaha,” ucapnya.

“Kami berharap, ini bukan terakhir ya. Tapi bisa menjadi awal dari mengkaji kesulitan mendasar dalam menjalankan usaha, sehingga para emak-emak ini bisa semakin cakap dalam menjalankan usaha. Kami siap support dan jadi jembatan untuk upaya pengembangan UMKM ini. Ke depan tidak hanya bicara teknis, kami juga ke depan akan bantu soal informasi perizinan, permodalan, yang notabene adalah masalah klasik bagi UMKM. Sehingga bisa semakin eksis,” imbuhnya.

Senada dengan yang disampaikan oleh Yogi, Salah Satu Dewan Kehormatan BPC HIPMI Jember Agusta Jaka Purwana. Juga ikut memberikan perhatian khususnya, bagi para pelaku usaha di kalangan emak-emak itu.

“Para ibu-ibu ini semuanya hebat, terkait menjalan sebuah usaha apalagi UMKM sudah paham. Tapi mungkin, kurang tertib dan perlu ada inovasi pendukung,” kata Agusta saat dikonfirmasi terpisah.

Baca Juga:  Sindiran Menohok FPK Jember untuk Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi

Soal penentuan HPP bahkan juga digital marketing, katanya, di era saat ini diketahui. Tapi bingung untuk bagaimana menerapkannya.

“Salah satu contoh aja soal HPP, terkadang kan saat berjualan. Dagangannya habis, tapi modalnya habis juga. Nah ini kan ada salah perhitungan di situ. Apalagi soal digital marketing, di era saat ini setelah lepas dari masa pandemi. Masyarakat ini kan lebih akrab dengan digital marketing. Maka butuh strategi baru yang bisa meningkatkan omset,” ujarnya.

Sehingga dengan adanya apresiasi dari ratusan emak-emak ini, kata pria yang juga anggota legislatif di DPRD Jember itu. Diharapkan peran pemerintah daerah, juga bisa turut andil mendukung.

Karena tidak cukup hanya dengan menyediakan wadah untuk menjalankan pelatihan, lanjutnya, tetapi juga didukung dengan kemudahan akses untuk menjalankan UMKMnya.

“Ya tentunya kami sebagai legislator akan memberikan gambaran dengan menggandeng Diskop ataupun Disperindag. Mungkin upaya apa yang bisa dipakai untuk membantu para emak-emak ini,” ucap pria legislator Demokrat ini.

“Kalau perlu nanti dicarikan formula yang tepat, apa yang pas untuk pelaku UMKM. Khususnya kaum emak-emak ini,” imbuhnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment