Cek Kondisi Cuaca Pakai Teknologi Android, Cara Nelayan Pesisir Pantai Selatan Melaut

0 Komentar
Foto: Salah seorang nelayan di pantai Pancer, Kecamatan Puger, Jember, sebelum pergi melaut.

Foto: Salah seorang nelayan di pantai Pancer, Kecamatan Puger, Jember, sebelum pergi melaut.

JEMBER, (WARTA ZONE) — Banyaknya informasi akan terjadinya tsunami di beberapa wilayah pesisir pantai selatan di Pulau Jawa, tidak menyurutkan semangat nelayan di Pantai Pancer, Kecamatan Puger, untuk pergi melaut. Aktifitas mencari ikan di laut selatan itu, masih tetap dilakukan secara normal hingga saat ini.

Terkait kondisi pesisir pantai saat ini, diketahui untuk gulungan ombak bisa mencapai tinggi kurang lebih 2 meter. Juga ditambah dengan angin kencang yang terjadi di pesisir pantai tersebut.

Diakui para nelayan di Pantai Pancer itu, penggunaan teknologi smartphone android digunakan untuk mengetahui kondisi cuaca sebelum melaut.

“Kami bukan tidak takut Tsunami mas, namun kita banyak belajar dari alam dan juga di area pantai Pancer Puger sudah banyak himbauan jalur evakuasi yang terpasang dari dinas terkait,” kata salah seorang nelayan, Catur Bratha, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (30/9/2020).

Namun demikian, diakui oleh Catur, apabila sampai terjadi gempa, maka pihaknya akan mengikuti protokol penyelamatan yang pernah disosialisasikan sebelumnya.

“Kita pun akan mengikuti rambu-rambu, seperti yang pernah kita lakukan saat simulasi bencana dulu bersama TRC BPBD Jember,” sambungnya.

Catur beralasan, terkait kenekatan untuk tetap melaut, karena saat ini sedang musim ikan yang memiliki nilai jual cukup tinggi.

“Ya karena sedang musim ikan layur yang nilai jual bagus. Kita tetap melaut (mencari ikan). Karena kan bagaimanapun kita butuh penghasilan,” katanya.

Catur juga menambahkan, para nelayan yang ada di Pantai Pancer itu, juga sudah lebih aktif dalam menggunakan teknologi. Yakni lewat penggunaan smartphone berbasis android, untuk mengecek kondisi cuaca dan mengetahui tinggi ombak sebelum melaut.

“Dulu pernah ada sosialisasi dari dinas terkait, sekarang 80 persen nelayan juga mengacu pada aplikasi cuaca di smartphone android,” katanya.

“Jadi tinggi rendah ombak bisa kita ketahui, dan aplikasinya juga tinggal download (unduh, red) di play store,” sambungnya. (arka/jie)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment