Dapur Warung Lalapan Terbakar, Pemadaman Pakai Handuk Dibasahi Air

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Dapur Warung Lalapan Terbakar, Pemadaman Pakai Handuk Dibasahi Air

Foto: Tim Pemadaman Kebakaran Pemkab Jember memakai handuk dibasahi air untuk memadamkan api di dapur warung lalapan Lingkungan Tumpengsari, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Regulator tabung gas 3 Kg bocor dan menyebabkan kebakaran di dapur warung lalapan Lingkungan Tumpengsari, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Senin (30/5/2022), sekitar pukul 08.29 WIB.

Beruntung kebakaran tidak sampai meluas, sebab petugas Damkar dan Penyelamatan
Mako B Pemkab Jember cepat datang untuk memadamkan api.

Untuk proses pemadaman api di warung berukuran 5,5 x 10 meter itu, petugas damkar memadamkan api menggunakan handuk yang dibasahi dengan air.

“Untuk kebakaran di warung lalapan itu, ada 4 personel yang diterjunkan ke lokasi kejadian. Dengan satu armada truk damkar,” kata Danru Mako B Damkar dan Penyelamatan Pemkab Jember Dwi Atmoko saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Baca Juga:  Perempuan Cantik asal Jember Ini Terancam 4 Tahun Penjara

Terkait upaya pemadaman, lanjut Dwi, membutuhkan waktu satu jam.

“Karena lokasi regulator gas yang terbakar susah dijangkau, disebabkan asap tebal. Tapi Alhamdulillah api tidak sampai meluas,” katanya.

Untuk kendala dalam pemadaman api, kata Dwi, tim damkar terpaksa harus memadamkan api dengan kain handuk basah.

“Pakai karpet handu kain yang dibasahi air awalnya. Karena agar tidak langsung membesar apinya. Kami awal menggunakan kain goni tidak ada. Trus disemprot juga, pemadamannya (api) biar tidak menjalar (meluas),” sambungnya.

Baca Juga:  Arus Lalu Lintas di Segitiga Emas Kota Jember Mengalami Perubahan, Berlaku Mulai 3 Mei

Terkait pemadaman api, Dwi menambahkan, disarankan warung makan untuk memiliki alat pemadam api ringan (APAR).

“Depot (warung makan), yang tabung gas ukuran 3 kg jumlahnya 4 atau lebih dari satu. Disarankan ada APAR, disana (warung lalapan) tidak ada. Padahal APAR itu, untuk antisipasi kebakaran,” ujarnya.

“Sangat beresiko kalau depot makan lalapan tidak ada safety-nya itu,” sambungnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment