PAMEKASAN, (WARTA ZONE) – Maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit sebagian sapi milik peternak di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur membuat konsumen daging di kabupaten setempat sempat menurun drastis.
Menurunnya konsumen daging di Bumi Gerbang salam tersebut dikarenakan ketakutan masyarakat untuk mengkonsumsi daging hewan yang terjangkit wabah PMK.
Meski begitu, merebaknya wabah PMK ini tidak berdampak signifikan pada harga daging sapi di pasaran. Hingga kini, Rabu (27/7) harga daging sapi di Pamekasan masih tergolong stabil. Yakni dalam harga Rp 90 Ribu per kilogram.
“Harga daging sapi di pasar Pamekasan masih relatif stabil. Harganya di angka Rp 90 hingga 100 ribu,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdangan Pamekasan, Ach. Sjaifuddin melalui bagian Analis Investigasi dan Pengamanan Muda, Budi Bakhtiar kepada wartazone.com, Rabu (27/7/2022).
Budi menyebut, harga tersebut berdasarkan hasil pantauan instansinya di sejumlah pasar di kabupaten setempat. Di antaranya Pasar Kolpajung dan Pasar 17 Agustus. “Sudah kami kroscek, ternyata masih stabil,” sambungnya.
Bahkan, sambung Budi, di pasaran instansinya mendapati pedagang yang menyediakan daging sapi yang terjangkit virus PMK. Namun, Sebelum dijual, pedagang tersebut memberikan edukasi terlebih dahulu kepada pembeli.
“Ada rumor, bahwa harga daging sapi di angka Rp 50 ribu per kilogram. Setelah kami kroscek yang dijual itu daging sapi yang kenak penyakit PMK, dan pedagang sudah menjelaskan di awal, bahwa daging itu terjangkit PMK” jelasnya.
Sementara sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKPPP) Pamekasan, Slamet Budi Harsono menyampaikan, bahwa daging sapi yang terjangkit penyakit PMK tetap aman untuk dikonsumsi. (*)
Comment