Warga Jember Keluhkan Pekerjaan di Gudang Tak Kenal Waktu Selama 4 Tahun, Ancam Gelar Aksi Jika Tidak Ada Tanggapan

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Warga Jember Keluhkan Pekerjaan di Gudang Tak Kenal Waktu Selama 4 Tahun, Ancam Gelar Aksi Jika Tidak Ada Tanggapan

Foto: Sejumlah warga saat menemui perwakilan pengelola dan pemilik gudang di Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Puluhan warga di RT 02 RW 06 Lingkungan Tegalbai, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari, Jember, mengeluhkan pengerjaan konstruksi baja di sebuah gudang yang ada di wilayah setempat.

Bahkan keluhan warga itu sudah dialami sejak 4 tahun terakhir. Pasalnya pekerja ataupun pemilik dari gudang tempat pengerjaan konstruksi baja itu bekerja tanpa lihat waktu, dan mengakibatkan kebisingan yang mengganggu warga sekitar.

“Ada kurang lebih 70 warga yang mengeluh dan merasa terganggu keramaian jedar jedor bising. Karena pengerjaan di gudang itu dilakukan sampai malam banget. Kerjanya dari pukul 7 pagi, sampai sekitar pukul 10 malam bahkan sampai pukul 12 malam. Setahu kami, gudang itu tempat membuat baja konstruksi bangunan. Batang baja untuk pondasi jembatan dan macam-macam,” kata Ketua RW setempat Mansur saat dikonfirmasi di rumahnya, Jumat (13/1/2023).

Terkait keluhan itu, kata Mansur, warga setempat bahkan dirinya sudah berupaya melakukan komunikasi dengan pengelola gudang.

Baca Juga:  Kapolda Jatim Resmikan Gedung Command Center dan SPKT Polres Jember

“Tapi besoknya dilakukan lagi. Pekerjaan sampai malam itupun sering. Warga (menilai) karena terlalu sering dan sudah tidak nyaman, akhirnya lapor saya sebagai ketua RW dan juga ke Pak RT,” sebutnya.

Terkait keluhan yang dialami, lebih lanjut Mansur mengatakan, warga sekitar mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa.

“Sebenarnya warga pun karena resah, bahkan ada yang mau demo malam-malam itu. Tapi kami masih berusaha meredam. Agar jangan sampai terjadi hal-hal yang kurang kondusif. Apalagi yang kami sayangkan, pengelola gudang itu juga kami nilai kurang tanggap,” ujarnya.

Senada dengan yang disampaikan Ketua RW Mansur. Ketua RT setempat Ahmad Zaenuri juga sempat menanyakan soal izin keberadaan gudang yang dinilai meresahkan itu.

“Kami (pengurus RW dan RT) sudah mendatangi, hanya disampaikan punya izin mendirikan bangunan (IMB) Tapi izin lain, seperti izin lingkungan masih bertele-tele (tidak bisa menunjukkan). Bahkan sampai kami desak agar segera tunjukkan izin yang lain. Karena kami pun sampai saat ini, tidak ada izin ke lingkungan. Izin yang lain (HO) juga tidak ada,” kata Ahmad.

Keresahan yang ditimbulkan dengan keberadaan gudang konstruksi sudah dinilai terjadi sejak awal berdirinya gudang kontruksi baja itu.

Baca Juga:  KAI Daop 9 Jember Bongkar Puluhan Bangunan Liar Depan Roxy Mall

“Gudang itu kan sudah ada 3-4 tahunan, dari awal (pendirian) bangunan gudang dan sampai ada pekerjaan di dalam gudang itu (sekarang), gangguan kebisingan suara itu sudah lama. Tapi kami nilai tidak peduli ini pemiliknya. Dari yang kami tahu, pemilik dan pengelola gudang katanya orang Surabaya, bukan orang sini,” ungkapnya.

“Kalau kondisi ini seperti ini terus dan tidak ada tanggapan yang baik. Jangan salahkan jika warga bertindak anarkis. Kami harapannya itu, pekerjaan dapat dilakukan pada waktu normal. Tidak kemudian seenaknya tanpa lihat waktu. Kan kita tetangga juga butuh istirahat,” sambungnya.

Kata Ahmad, mayoritas warga sekitar yang berprofesi sebagai petani. Resah dengan suara bising yang dinilai mengganggu waktu istirahat warga.

Baca Juga:  Puluhan Warga Jember Keracunan Massal Usai Makan Takjil Gratis dari Orang Tak Dikenal

“Kalau ramai gitu kan terganggu. Apalagi orang sini petani semua, bada’ Isya kan waktu istirahat. Terutama untuk keluhan itu, dari emak-emak itu. Juga dari bapak-bapak juga,” tandasnya.

Terpisah saat dikonfirmasi, ke lokasi gudang. Pengelola atau pemilik gudang hingga berita ini ditulis. Tidak memberikan klarifikasi.

Saat wartawan mendatangi gudang tersebut hanya ditemui dua orang pekerja yang enggan disebutkan namanya. Kemudian hanya menyampaikan jika keluhan warga akan diteruskan ke pimpinan atau pengelola gudang.

“Maaf saya tidak bisa menjawab pertanyaan terkait keluhan warga. Mohon waktu saya teruskan ke pimpinan. Nanti biar komunikasi dengan warga atau ke media,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun wartawan, pemilik ataupun pengelola gudang adalah PT. Graha Putra Persada yang memiliki pekerjaan di bidang kontraktor bangunan. Lokasi kantor perusahaan itu ada di Surabaya, Jawa Timur. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment