Viral Video Relawan Kebencanaan Berselisih dengan Sopir Bus, Diduga Terkait Kecelakaan di Jalur Gumitir

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Tangkap layar video cekcok relawan TRC BPBD Jember dengan sopir bus pariwisata pengantar santri ke Ponpes Darussalam Blok Agung, Kabupaten Banyuwangi.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Video berdurasi 20 detik menunjukkan perselisihan antara relawan kebencanaan memakai kaos lengan panjang warna oranye dengan seorang sopir bus pariwisata viral.

Dari video tersebut, tampak seorang relawan kebencanaan mengingatkan tentang sikap mengemudi yang dilakukan sopir bus.

Dimana lokasi dalam video tersebut, terjadi di lokasi kecelakaan tunggal mobil Mobil Isuzu Panther berplat P 1580 GB yang tertimpa pohon di Jalur Gumitir. Tepatnya di KM 36 Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.

Adanya perselisihan itu, diduga karena bus tersebut menghalangi laju iring-iringan mobil TRC BPBD Jember yang akan melakukan proses evakuasi kecelakaan tunggal mobil Isuzu Panther yang tertimpa pohon di Jalur Gumitir, Sabtu pagi (13/5/2023).

Dalam kejadian kecelakaan itu, diketahui satu orang meninggal dunia. Pengemudi mobil isuzu panther bernama Edi Kurniawan (36) warga Dusun Prapah RT 02 RW 16, Desa Panti, Kecamatan Panti, Jember, juga menyebabkan satu orang luka ringan, dan 7 korban lainnya tidak cepat terevakuasi.

Sampeyan kan iso mandeg disek, arek-arek (TRC BPBD Jember) iso mlaku disek. Iki korban sampai mati, gara-gara telat evakuasi (anda kan bisa berhenti sebentar, anggota TRC BPBD Jember bisa jalan dulu. Ini korban sampai meninggal, gara-gara telat evakuasi),” kata seorang relawan.

Baca Juga:  Relawan Swadaya Dirikan Posko Untuk Istirahat Pemudik

Namun bukannya meminta maaf, sikap yang ditunjukkan sopir bus malah tampak arogan. “Kok nyalahno aku sampeyan (kok malah menyalahkan saya),” ucapnya ketus dalam video yang viral itu.

Menanggapi sikap arogan dari sopir bus itu, seorang relawan lainnya juga mengingatkan sikap yang ditunjukkan sopir bus.

Lek onok sirine ke’i dalan sek pak yo (kalau ada sirine tolong beri jalan dulu pak ya),” ucapnya. Namun kemudian bus melaju dengan kencang meninggalkan para relawan.

Dari informasi yang dihimpun wartawan, sopir bus itu ikut dalam rombongan 5 bus lainnya yang sedang mengantar 250 santri untuk berangkat ke Ponpes Darussalam Blok Agung, Kabupaten Banyuwangi.

Diketahui ada 5 bus dalam satu rombongan, yang sebelumnya diberangkatkan secara resmi dari Pendapa Wahyawibawagraha alun-alun Kota Jember.

Menurut Juru Bicara Alumni Ponpes Darussalam Moh. Ali Makrus, adanya rombongan bus yang mengantar ratusan santri itu, merupakan bantuan dari Pemkab Jember untuk mengantar keberangkatan santri kembali ke pondok, setelah libur lebaran.

“Saya memang tidak ikut dalam rombongan, tapi memang benar tadi ada kejadian bus yang sopirnya arogan. Bahkan sampai ditegur relawan yang sedang bertugas membantu proses evakuasi kecelakaan di Jalur Gumitir,” kata Ali saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Baca Juga:  Pelaku Teror Eksibisionis Diringkus Polisi, Saat Tunjukkan Alat Vital di Sekitar Kampus Jember

Atas sikap sopir bus yang arogan itu, kata Ali, sudah diingatkan oleh para santri di dalam bus dan juga masing-masing koordinator yang ikut dalam rombongan.

“Sopirnya kok gitu, ya diingatkan. Tapi malah sikapnya begitu (arogan). Untuk jumlah bus dalam rombongan itu ada 5 bus, yang diingatkan dan berhenti ada satu. Tapi saya tidak tahu bus nomor berapa,” katanya.

Rombongan bus itu, lanjut Ali, berangkat dari Pendapa Wahyawibawagraha dan rencananya akan diberangkatkan secara resmi oleh Bupati Jember.

“Karena kami dapat bantuan dari Pemkab Jember, bantuan bus untuk memulangkan para santri ke Ponpes Blok Agung. Tapi karena bupati berhalangan, tadi diberangkatkan oleh perwakilan Pak Musodaq Kabag Kesra Pemkab Jember,” ujarnya.

Terpisah, terkait adanya video tersebut, salah seorang anggota TRC BPBD Jember Pria juga ikut membenarkan.

Sikap dan tindakan yang dilakukan sopir bus tidak sepantasnya dilakukan. “Nopol saya tidak tahu karena saya disamping sopir, tapi tadi saat iring-iringan mobil TRC BPBD Jember memang tidak diberi kesempatan dulu,” ujarnya.

Baca Juga:  Ajang Pencarian Bakat Bintang Radio Jember Jaring Kaum Milenial

Pria mengaku bus pariwisata menghalangi laju mobil TRC BPBD Jember sejak di sekitar simpang empat Scaba, terus di lapangan Durenan, Pakusari, hingga Pasar Mayang.

“Kira-kira dua kilometer kami tidak bisa mendahului bus tersebut. Padahal kami sudah membunyikan sirine. Ada 4 bus dari lima iringan bus tidak memberi jalan. Diingatkan malah emosi, yang akhirnya terlambat dan korban meninggal,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait kejadian dalam video tersebut. Kapolsek Silo AKP Suhartanto juga mengingatkan soal laju kendaraan saat adanya musibah di Jalur Gumitir.

“Kalau terjadi apakah itu bencana atau kecelakaan yang situasinya di Jalur Gumitir, mohon kepada seluruh pengguna (kendaraan) prioritaskan kepada aparat ataupun dinas lain yang tujuannya memberikan bantuan (pertolongan). Apakah itu TNI, Polri, Relawan, BPBD, tolong beri akses jalan dulu. Karena akan mengganggu proses evakuasi,” kata Suhartanto.

Pria yang akrab disapa Tanto ini juga membenarkan, para anggota TRC BPBD Jember bersama relawan terlambat ke lokasi kejadian.

“Kejadian tadi, memang benar anggota BPBD yang menuju lokasi (Kecelakaan) agak terhambat, karena ada kendaraan (Bus) yang menghalangi itu. Padahal tujuannya memberikan bantuan,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment