JEMBER, (WARTA ZONE) – Aksi pengrusakan rumah warga terjadi di Dusun Curahbamban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember, terjadi Rabu (23/8/2023) dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.
Aksi pengrusakan itu diduga dilakukan oleh kelompok perguruan silat. Namun terkait motif ataupun penyebab adanya aksi tersebut, polisi masih melakukan pendalaman.
Dari kasus pengrusakan rumah warga itu diketahui saat ini ditangani Satreskrim Polres Jember. Tercatat ada kurang lebih 19 orang yang diamankan polisi, diduga terlibat aksi pengrusakan.
“Benar, terkait kejadian tadi malam ada aksi pengrusakan rumah warga. Kami juga mengamankan belasan orang,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mapolres.
Namun demikian, korps Bhayangkara masih mendalami kejadian tersebut untuk mencari penyebab pasti ataupun motifnya.
Dari kejadian pengrusakan rumah itu, lanjut mantan Kasatreskrim Polres Pacitan itu, polisi bertindak melakukan proses lidik berdasarkan laporan masyarakat.
“Namun demikian, korban sendiri juga belum membuat laporan kepada kami. Jadi kami masih menunggu laporan dari masyarakat (korban) yang rumahnya dirusak itu. Tapi yang jelas orang-orang atau kelompok yang kami curigai (terlibat) sudah kami amankan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan orang melakukan aksi pengrusakan rumah warga. Diduga aksi itu dipicu perselisihan antar perguruan silat di Jember.
Riska, salah seorang warga setempat menyatakan bahwa puluhan orang yang diduga anggota perguruan silat itu datang berbondong-bondong dengan berkonvoi mengendarai sepeda motor.
“Saya kira ada apa tengah malam kok ada konvoi. Saya nggak berani keluar, saya lihat dari (kaca) jendela banyak anak muda pakai kaos hitam-hitam. Terus terdengar suara pecahan kaca. Saya tambah nggak berani keluar,” kata Riska saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Selanjutnya, kata Riska, terdengar suara letusan senjata api dari aparat kepolisian yang berusaha membubarkan massa.
“Paling jeda 10 menit (setelah dirinya mendengar suara pecahan kaca), banyak polisi berpakaian preman sambil jalan kaki menembak ke atas untuk membubarkan massa,” sambungnya.
Warga lainnya Hermanto mengaku ratusan massa berpakaian hitam itu bermaksud menuju rumah warga bernama Imam Ghozali. Kebetulan Hermanto merupakan tetangga Ghozali. Dia mengaku selama ini Ghozali dikenal sebagai tokoh salah satu perguruan silat.
“Saya melihat ada puluhan orang itu di halaman rumah Pak Imam (Ghozali). Kira-kira 50 an orang. Selanjutnya mereka seperti sedang diskusi begitu,” kata Hermanto.
Hermanto bersyukur dirinya dan keluarga tidak sampai terluka dalam kejadian itu. Suasana yang tadinya tegang berangsur-angsur mereda setelah terdengar bunyi letusan pistol polisi.
“Alhamdulillah semua aman, setelah anggota polisi dan seperti TNI datang juga mengamankan lokasi. Terdengar juga ada bunyi letusan pistol. Saya nggak tahu kejadiannya, saya di dalam rumah. Berlindung,” sambungnya. (*)
Comment