JEMBER (WARTA ZONE) – Puluhan buruh dari Perusahaan Daerah Perkebunan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Antar Kebun (FK PAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jember, Kamis (21/10/2021).
FK PAK Jember memprotes terhadap pelantikan Direktur baru Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember, yang dilantik oleh Bupati Jember karena dinilai menutup keterbukaan.
“Sejak awal kita menuntut keterbukaan dan fair atas hasil open bidding (merupakan harga dasar dari unit lelang yang ditawarkan) sebagai Direksi Khayangan,” ucap Korlap Aksi Dwi Agus, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi aksi.
Aksi tersebut dimulai sejak pukul 09.00 WIB, berkumpul di Kantor PDP Kahyangan, Kecamatan Kaliwates dan dilanjutkan menuju Pendapa Wahyawibawagraha.
Namun massa itu tak ditemui oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto karena sedang berada di Jakarta.
Tak menunggu waktu lama, massa pun melanjutkan aksinya di Gedung DPRD Jember dengan menyampaikan orasi dan mendesak agar ada anggota dewan yang turun menemui massa.
Berbagai poster terlihat dibentangkan bertuliskan nada protes. #Keputusan Ora Masooook!!!! #Jangan Matikan PDP Sayang, Matikan Saja Kenangan Mantan, #Berhenti Drama Korea di Pendopo, Lebih Banyak Drama, #Nasib Buruh Bukan Untuk Diputar, Dijilat, Lalu Dicelupin.
Dwi Agus menambahkan pengangkatan direktur baru PDP Kahyangan tidak diketahui kapabilitasnya.
“Kami melihat ini tidak fair, ada yang salah ada yang keliru. Makanya bukan serta merta menolak mereka. Tapi sebelum dijelaskan keprofesionalnya dimana. Biar publik yang menilai, jangan kami,” kata Dwi Agus.
“Siapa yang akan menilai? ada praktisi hukum profesional, akademisi. Di luar pansel ya. Biar objektif, datangkan semua. Datangkan mereka semua,” ujarnya.
“Tapi sebelum itu terjadi, kami akan menolak 3 direksi itu masuk. Tidak menolak keputusan Bupati, tapi menolak mereka masuk (di wilayah PDP Kahyangan),” sambungnya.
Mereka meminta untuk meyakinkan para buruh terkait profesionalitas kerja.
“Karena apa yang akan mereka kerjakan, lawong jelas tidak akan bissa bekerja. Yakinkan kami kalau mereka itu memang betul-betul bisa bekerja. Siapa yang bisa meyakinkan, Bupati sama Pansel tentunya. Itu harapan kami. Selama ini kami tidak bisa bertemu dengan bupati,” ucapnya.
Nantinya, lanjut Dwi Agus, akan ada pertemuan dengan Bupati Jember.
“Terkait pertemuan, kami serahkan kepada Dewan. Dewan kan siap memfasilitasi itu semua para pihak, pansel, dan direksi. Kalau bisa para calon yang kemarin gagal, itu bagaimana, biar mereka presentasi satu-satu. Biar publik tahu dan menilai, bener gak,” ungkapnya.
Agus menjabarkan, saat ini, kondisi di lingkungan PDP Kahyangan sedang tidak baik.
“Jadi PDP ini sakit, kami saja upahnya 70 persen. Sejak lama kami berharap (adanya peningkatan kesejahteraan upah). Harapan kami, bupati atau direksi baru tentunya paham tentang perkebunan. Walaupun bukan syarat mutlak, paling tidak paham soal managerial. Tapi harapan kami, syukur-syukur paham managerial, paham perkebunan, dan pengalaman yang sudah ditentukan itu,” ujarnya.
“Terkait seleksi oleh pansel, saya (juga) melihat dari selain itu banyak kok yang dari calon yang tidak lolos ini. Ini ada apa? Kok nahkoda kapal, dan (latar belakang) pelayaran laut (yang terpilih sebagai Direktur PDP Kahyangan). Kecuali PDP ini normal, hak kami normal, ngapain kita susah-susah menolak siapa direktur kami. Ndak ngurus (tidak peduli, red),” imbuhnya.
Dwi Agus menambahkan, kedepannya yang ditakutkan oleh buruh adalah jika dipimpin oleh pimpinan yang tidak benar. Maka nasib para buruh semakin dikhawatirkan.
“Jadi sebelum mereka bisa meyakinkan bahwasanya ketiga orang ini bisa betul-betul profesional dalam bekeja, sebelum itu, jangan masuk dulu (di lingkungan PDP Kahyangan),” pungkasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Salah Seorang Anggota DPRD Jember Siswono menemui massa aksi. Dengan pengawalan ketat anggota Polres Jember.
“Saya sudah mendengarkan aspirasi dari bapak dan ibu sekalian. Jujur kalau anggota dewan ada upaya janji dengan PDP. Apakah ini personal atau lembaga. Karena sampai saat ini (diakui) tidak ada pertemuan (soal seleksi Direktur PDP Kahyangan),” ucap Siswoni saat menemui aksi di luar Gedung DPRD Jember.
Pihaknya menampung aspirasi dari puluhan buruh aksi unras. Yang kemudian akan dibawa ke rapat pimpinan DPRD Jember.
“Mohon maaf saat ini kami sedang ada kunjungan kerja, bahkan saya pribadi baru pulang dari Surabaya. Tapi langsung ke kantor untuk menemui massa aksi. Nantinya akan diagendakan pertemuan dengan pimpinan DPRD Jember, karena khusus kelembagaan bukan perseorangan,” tutup Siswanto. (*)
Comment