Disparbud Jember Adakan Pelatihan Manajemen Even Budaya Berbasis Kearifan Lokal

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Disparbud Jember Adakan Pelatihan Manajemen Even Budaya Berbasis Kearifan Lokal

Foto: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Harry Agustriono saat meninjau pelatihan Manajemen Even Budaya Berbasis Budaya Lokal di Balai Desa Padomasan Kecamatan Jombang.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember, mengadakan pelatihan Manajemen Even Budaya Berbasis Budaya Lokal.

Kegiatan tersebut dilakukan di Balai Desa Padomasan Kecamatan Jombang. Sabtu, 5 Maret 2022, diikuti oleh perwakilan pengelola seni budaya di wilayah Kecamatan Jombang.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember Harry Agustriono, pelatihan tersebut dibantu dari Komunitas JFC (Jember Fashion Carnival).

“Untuk konsep manajemen even itu, hadir di setiap desa yang ada di wilayah Jember. Tujuannya agar masing-masing desa dapat membuat even sendiri. Sehingga nanti bisa mengatur jadwal kalendering para seniman yang akan mengisi kegiatan seni budaya itu,” ucap Harry saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Balai Desa Jombang disela kegiatan J-HUR (Jember-Hadir Untuk Rakyat).

Baca Juga:  Geger, Mayat Pria Ditemukan Telungkup di Pinggir Sungai Jember

Harry menjelaskan, pelatihan berbasis kearifan lokal yang ada di desa bermacam-macam.

“Contohnya yang ada di Kecamatan Jombang ini ada kesenian reog, jaranan, campursari, hadrah. Itu nantinya bisa ditampilkan di Balai Desa setempat,” ujarnya.

“Sehingga dapat melestarikan seni budaya yang ada wilayah Kabupaten Jember,” sambungnya.

Untuk even manajemen budaya tersebut, lanjut Harry, tidak harus sama dengan yang ada di Kecamatan Jombang.

“Nantinya akan muncul seni budaya yang beraneka ragam sesuai karakter daerahnya. Sehingga bisa memotivasi wilayah lain untuk berkembang akan berlanjut,” kata Harry.

Baca Juga:  Peringati HPN 2022, Bupati Jember Berharap Insan Pers Semakin Profesional Dalam Menulis Berita

Namun demikian, untuk konsep panelaran nantinya tidak hanya mempertunjukkan dalam bentuk pementasan.

“Tapi masyarakat bisa menonton kesenian itu dalam bentuk virtual,” imbuhnya.

Harry juga menambahkan, terkait dengan kegiatan even manajemen budaya itu. Pihaknya berharap bisa lebih berkembang lagi di wilayah Desa ataupun Kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment