Buntut Sikap Tidak Beretika Saat Acara HPN 2024, Pj. Gubernur Jatim Didesak Minta Maaf

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Pj Gubernur Jawa Timur, Andhy Karyono meninggalkan lokasi kegiatan malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Kabupaten Jember, Minggu (28/4/2024) malam, lebih awal.

Foto: Pj Gubernur Jawa Timur, Andhy Karyono meninggalkan lokasi kegiatan malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Kabupaten Jember, Minggu (28/4/2024) malam, lebih awal.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Sikap tidak beretika yang dilakukan Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono saat acara malam Puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2024 PWI Jatim di Jember, Minggu malam (28/4/2024) kemarin, terus menjadi sorotan.

Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember melayangkan surat resmi bernomor 234/B.2/PWI.JR/IV/2024, kepada Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. Surat resmi yang ditandatangani langsung oleh Ketua PWI Jember Sugeng Prayitno dan Sekretaris Bagus Supriadi itu, bertujuan untuk mendesak Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono, agar melakukan minta maaf secara resmi dan terbuka.

Desakan permintaan maaf itu harus dilakukan. Pasalnya sikap tidak beretika yang dilakukan Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono, dinilai mencoreng marwah organisasi profesi wartawan.

Menurut Ketua PWI Jember Sugeng Prayitno, Pj. Gubernur Jatim mendadak meninggalkan lokasi acara tanpa izin, padahal saat itu acara masih berlangsung.

“Pj. Gubernur Jawa Timur seperti tidak punya etika, acara puncak belum selesai langsung bubar begitu saja,” kata Sugeng saat dikonfirmasi di Kantor PWI Jember, Selasa malam (30/4/2024).

“Tindakan Pj. Gubernur ini tidak punya etika dan tidak menghargai panitia (acara) di Jember. Padahal saat itu, acara masih berlangsung dan waktu itu adalah pemberian penghargaan pada beberapa tokoh di Jember. Lah dia (Pj. Gubernur Jatim), seenaknya ngeloyor pergi. Kemudian diikuti oleh undangan yang lain,” sambungnya.

Baca Juga:  Pj Gubernur Dianggap Tak Punya Etika, Bikin Malu Acara HPN Jatim 2024 di Jember

Terkait desakan permintaan maaf secara resmi dan terbuka, yang harus dilakukan Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono.

Kata pria plontos yang juga akrab disapa Supra ini, harus dilakukan maksimal 3 x 24 jam.

“Terhitung sejak 30 April 2024. Jika tidak, maka Pengurus PWI Jember akan meminta PWI Jatim mencabut penghargaan yang telah diberikan kepada Pj. Gubernur Jawa Timur,” tegasnya.

Perlu diketahui, Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyoto saat malam acara Puncak HPN 2024 di Jember.

Memperoleh penghargaan dari PWI Jatim, karena dianggap telah berhasil dalam menjalankan tugasnya di masa transisi kepemimpinan di Jawa Timur. Serta sukses menjaga kelangsungan pemerintahan dengan baik.

Tidak hanya itu, pemberian penghargaan kepada Adhy Karyono, yang juga mantan Sekdaprov Jatim ini. Diberikan oleh PWI Jatim, karena dinilai aktif turun ke lapangan dalam menjaga kelancaran proses demokrasi 14 Februari 2024 lalu, yakni Pileg dan Pilpres.

“Padahal saat itu acara masih berlangsung, dengan (acara) Panitia di Jember juga memberikan penghargaan pada beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Jember, juga tokoh di Jember. Tapi dia seenaknya pulang hingga diikuti oleh ratusan undangan yang lain,” ulasnya.

Baca Juga:  Gelar Resepsi HPN, Ketua PWI Sumenep: kami selalu dalam koridor independen

Kata Supra, panitia dari PWI Jember padahal sudah menyusun acara secara profesional. Seperti permintaan acara dimulai dari pukul 19.00 WIB.

“Tapi saat itu malah Pj. Gubernur Jawa Timur (malah) datang terlambat,” ucapnya kecewa.

Tidak hanya pada persoalan etika yang dinilai tidak baik. Dampak lanjutan dari sikap yang ditunjukkan oleh Adhy Karyono, lanjut Supra, juga mengganggu rangkaian atau susunan acara yang sudah disiapkan.

Padahal acara malam sakral bagi insan wartawan itu, tinggal beberapa menit berakhir.

“Setelah dia beranjak dari tempat duduk, rombongannya pun serentak ikut-ikutan meninggalkan acara, disusul kemudian Bupati Jember dan tamu undangan lainnya,” kata Supra.

“Gara-gara itu, seketika ruangan lokasi acara malam puncak HPN langsung sepi. Hanya menyisakan segelintir orang saja. Itu pun hanya pengurus PWI Jember dan undangan lainnya, yang belum beranjak karena tahu acara belum berakhir,” sambungnya.

Baca Juga:  Ketua PWI Jatim Sesalkan Tindakan Petugas KPK Terhadap Wartawan di Sumenep

Terkait susunan acara Malam Puncak HPN 2024 di Jember. Kata Supra, panitia sudah menyampaikan pada para penerima penghargaan di Jember.

Momen itu disaksikan langsung oleh pejabat Pemprov Jawa Timur, salah satunya Pj. Gubernur Jatim yang dapat berkenan untuk hadir ke Jember.

“Kami juga sudah menyampaikan pada penerima award itu bahwa penghargaan itu disaksikan oleh Pj. Gubernur Jatim. Tapi yang terjadi, kita malah dipermalukan dengan kejadian ini,” ungkapnya dengan menunjukkan raut wajah kecewa.

“Kalaupun ada acara mendesak, bisa kan koordinasi dengan panitia dulu. Tinggal menyesuaikan waktunya. Jangan mentang-mentang jadi pejabat, lalu menyepelekan orang lain. Ingat, pejabat itu dibayar oleh rakyat, jadi selayaknya harus melayani 24 jam,” pungkasnya.

Dari kejadian yang dipicu sikap tidak beretika Pj. Gubernur Jatim itu. Akhirnya, sesi acara pemberian penghargaan ini ditinggal ratusan tamu yang hadir. Juga acara pun berakhir kurang memuaskan. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment