Semalam, Kabut Asap Tebal Selimuti Dua Kecamatan di Sumenep

0 Komentar
Reporter : Abd. Wakid
PEKAT: Kabut asap yang mengelilingi dua kecamatan di Sumenep (Hayat for wartazone.com)

PEKAT: Kabut asap yang mengelilingi dua kecamatan di Sumenep (Hayat for wartazone.com)

SUMENEP, (WARTA ZONE) — Fenomena tak lazim muncul di langit Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Selasa (1/12) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Fenomena itu berupa kabut asap tebal yang mengelilingi dua kecamatan. Yakni, Kecamatan Ambunten dan Pasongsongan.

Salah seorang warga, Moh. Hayat mengaku, fenomena itu dapat memperpendek jarak pandang masyarakat manakala bepergian di seputar dua kecamatan tersebut.

“Kalau berkendara jarak pandangnya hanya lima sampai tujuh meter, jadi harus benar hati-hati,” kata pria yang berdomisili di Kecamatan Ambunten ini, Rabu (2/12/2020) pagi.

Baca Juga:  Pemeran Video Mesum di Sumenep dan Penyebarnya Diburu Polisi

Ia mengaku, fenomena itu baru tejadi tahun ini. Meski terbilang unik, namun ia tidak mengetahui asbab musabab kemunculan kabut tebal tersebut. “Belum tahu, Mas. Kayaknya baru sekarang kayak gini,” ucapnya.

“Mudah-mudahan ini bukan pertanda buruk saja,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, R Abd Rahman Riyadi mengungkapkan, kabut tersebut adalah fenomena kondensasi. Fenomena ini biasa terjadi di daerah dataran tinggi.

“Embun muncul karena uap air. Biasanya umum terjadi seperti di daerah Pacet Mojokerto dan Pasuruan,” terangnya.

Baca Juga:  Resolusi Seks yang Perlu Dilakukan di Tahun 2021

Rahman menjelaskan, kondensasi sendiri kata merupakan proses perubahan keadaan fisik materi dari fase gas ke fase cair. Akibatnya, uap air berlebih mengembun untuk membentuk tetesan awan.

Gerakan ke atas yang menghasilkan awan dapat dihasilkan oleh konveksi di udara yang tidak stabil, konvergensi yang terkait dengan siklon, pengangkatan udara oleh bagian depan dan pengangkatan topografi yang ditinggikan seperti gunung.

Dengan demikian, fenomena ini tidak berbahaya dan hanya merupakan kejadian biasa yang tidak akan menyebabkan dampak pada lingkungan. “Meskipun tidak berbahaya, masyarakat harus tetap waspada. Itu saja,” harapnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment