PAMEKASAN, (WARTA ZONE) – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengingatkan tiga hal yang perlu diperhatikan setiap guru dalam menjalankan tugas di dunia pendidikan.
Tiga hal yang perlu menjadi atensi para guru dalam transfer of knowledge kepada peserta didiknya ialah dalam hal pendidikan, ibadah kepada Allah SWT, dan relasi dengan keluarga serta tetangga.
Bupati Baddrut Tamam mengatakan, tiga hal tersebut perlu keseriusan dalam menjalankannya, sebab apabila dilakukan dengan main-main maka hanya akan melahirkan generasi yang cacat.
“Tidak boleh main-main dalam urusan pendidikan ini, kalau kita main-main dalam urusan pendidikan, nanti out put-nya akan menjadi generasi yang main-main,” ucap Bupati Baddrut Tamam. Selasa (4/10/2022).
“Sementara pendidikan ini memiliki peranan vital dalam kemajuan agama, bangsa dan negara,” imbuhnya.
Bupati yang akrab disapa Mas Tamam menambahkan, kemajuan suatu bangsa ialah dilihat dari produktifitas generasi yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan generasi yang masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
“Kalau perwajahannya baik, attitude-nya baik, serta kecintaannya terhadap Indonesia besar sekali, maka perwajahan Indonesia akan baik. Disitulah peran guru dalam mengantarkan generasi hebat di masa yang akan datang. Guru yang sukses itu adalah mereka yang mampu mengantarkan siswanya menjadi orang sukses,” tandasnya.
Mas Tamam melanjutkan, hal kedua yang tidak boleh main-main adalah ibadah kepada Allah, sebagai makhluk berketuhanan, sujud kepada sang khalik merupakan kewajiban.
“Termasuk tempat ibadah kita jangan dibuat main-main, karena kita ini makhluk berketuhanan, dimana hati kita harus terjaga dengan baik. Urusan ibadah ini adalah urusan hati dengan Allah SWT,” ungkapnya.
Terakhir ialah hubungan keluarga dan hubungan dengan tetangga harus dijaga dengan baik sebagai implementasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga, hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama harus menjadi perhatian oleh mahkluk yang berketuhanan, termasuk tenaga pendidikan.
“Ketiga, yang tidak boleh main-main adalah hubungan dengan keluarga, dengan tetangga, dan dengan relasi lainnya. Kalau hubungan kita dengan keluarga, atau tetangga dibuat main-main, maka wajar kalau kita dibuat mainan. Harus tulus, dan harus sungguh-sungguh dalam hubungan itu,” pungkasnya. (*)
Comment