JEMBER, (WARTA ZONE) – Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Jember, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI) Jerry Sambuaga melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) dan jajaran Forkopimda, kedatangannya untuk meninjau Sistem Resi Gudang (SRG) Pemerintah Daerah Kabupaten Jember.
Salah satu tujuannya adalah dengan memberikan saran adanya Gudang SRG yang telah lama tidak beroperasi. Menurut Jerry, dengan adanya SRG bisa berjalan maksimal kembali. Sehingga bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan daya jual komoditas pertanian dan perkebunan.
“Kita ingin memaksimalkan SRG kembali, supaya bisa dikenal masyarakat lagi. Sehingga petani tidak berhubungan dengan tengkulak. Petani bisa menyimpan barang-barangnya di sini (gudang) supaya mendapatkan manfaat,” ucap Jerry Sambuaga, usai kegiatan kunjungan kerja di Gudang Pemda Jember di Kecamatan Ajung, Sabtu (5/6/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Jerry bisa meninjau SRG yang sudah tidak beroperasi lama. “Kita melihat langsung lokasi gudang dan pemanfaatannya. Kedepannya kita ingin SRG ini bisa digunakan dengan maksimal,” ujarnya.
Karena juga ingin memastikan barang-barangnya bisa disimpan di gudang. Kenapa? Karena SRG itu sebagai Instrumen tunda jual. Semisal harga panen sedang turun, para petani bisa menyimpan barang-barangnya di gudang SRG.
“Sehingga pada saat harga jual sudah mulai naik, para petani bisa menjualnya kembali,” sambungnya.
Namun demikian, perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat yang tentunya membutuhkan peran serta pemerintah daerah setempat. “Sosialisasi (SRG) menjadi sangat penting supaya masyarakat tahu,” tuturnya.
Kemudian yang terpenting juga pengelolanya, jika tidak ada pengelolanya tidak bisa berjalan dengan maksimal. Pengelolanya bisa dari BUMD, Koperasi atau bisa juga dari swasta.
“Kalau ada sedikit kesulitan kami kemendag bisa membantu memberikan calon alternatif pengelola karena harus ada kemandirian secara finansial agar pengelolaan gudangnya tetap berjalan,” katanya.
Jerry juga menambahkan, untuk memaksimalkan kembali pengelolaan SRG, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan pihak perbankan dan asosiasi pengusaha ritel. Terkait pinjaman dan pembiayaan, serta komoditas yang disimpan di gudang bisa dijual melalui jaringan ritel secara nasional.
“Dalam rangka untuk memastikan semuanya tertata dengan rapi hulu ke hilir. Jadi tidak hanya bicara stok gudangnya. Tapi terakit dengan pembiayaannya, pengelolaannya dan juga penjualannya. Semua harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) mengatakan, untuk menghidupkan kembali SRG di Jember, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam hal ini Disperindag dan Dinas Koperasi Jember.
“Ketiadaan gudang penyimpanan itu, sehingga mereka (petani kopi) dalam kendali tengkulak atau orang-orang yang punya gudang,” ucap Gus Firjaun Jember.
Tak hanya kopi, 20 komoditas pertanian dan perkebunan lainnya bisa disimpan di SRG, namun kapasitas SRG saat ini juga terbatas,” ujarnya.
Ke depan, kata Wabup Jember, SRG bisa dikelola Pemkab Jember sendiri ataupun diserahkan ke pihak swasta untuk pengelolaannya.
“Yakni di SRG hanya bisa menampung sebanyak 2 ribu ton saja,” sambungnya.
“Kita berharap seperti tadi yang disampaikan Pak Wamendag, untuk bisa memfasilitasi lagi penambahan gudang,” tukas Wabup Firjaun. (*)
Comment