SUMENEP, (WARTA ZONE) – Front Perjuangan Mahasiswa (FPM) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Kantor Bupati Kabupeten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (7/4/2021).
Mahasiswa meminta para pemimpin di Kabupaten Sumenep sadar dan mementingkan nasib rakyat kecil, bukan malah memperkaya para pejabat dengan rencana penambangan fosfat. “Kami menyuarakan aspirasi rakyat, tuntutan kami terkait penolakan penambangan fosfat,” lantang Koordinator lapangan (Korlap), Arisya Dinda Nurmala Putri.
Dinda mengaku bahwa pihaknya memang sengaja tidak ingin ditemui oleh anggota DPRD Sumenep maupun Bupati Sumenep. Sebab, aksi tersbut adalah bentuk dari kegelisahan rakyat kecil yang ingin ada kepastian soal rencana penambangan fosfat.
“Tidak ada jaminan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep bahwa secara tegas menolak penambangan fosfat, makanya kami memang tidak ada terget bertemu,” tegasnya.
Dinda menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengawal terkait Perda RTRW 2013-2033 tentang rencana penambangan fosfat sampai Pemkab Sumenep setuju.
“Kita tetap kawal sampai tuntas, sampai tambang fosfat benar-benar dihapus dan tidak ada lagi di Kabupaten Sumenep. karena sampai saat ini tidak ada jawaban tegas dan pihak manapun,” pungkasnya. (*)
Comment