SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, optimis akan bisa mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021.
Diketahui, target PAD yang diusulkan oleh Pemkab Kota Keris untuk dinas yang beralamat di Jalan Gotong Royong Nomor 01 Kota Sumenep ini berjumlah sebesar Rp575 juta. Sementara, pada tahun sebelumnya berjumlah Rp500 juta.
“Naik sebesar 15%. Insya Allah yang jelas optimis. Semoga ada formulasi baru di masa kepemimpinan Bupati yang sekarang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disparbudpora Sumenep, Imam Buchari, saat dihubungi media ini, Senin (8/3/2021).
Dia menambahkan, untuk optimalisasi target tersebut pihaknya akan segera urun rembuk dan mengajukan surat resmi kepada Pemkab Sumenep. Nanti, akan disampaikan bahwa tiga destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah akan diajukan untuk dibuka. Hal ini menyusul dengan adanya peta sebaran COVID-19 yang kian melandai turun.
“Kalau memang nanti diijinkan buka maka akan kami buka. Tentunya tetap dengan mengikuti prosedur. Yang akan diajukan pertama itu adalah wisata Keraton Sumenep, Pantai Lombang dan Slopeng,” tegas Imam.
“Kalau misalnya nanti tetap tidak bisa dibuka karena pertimbangan fluktuasi COVID atau apa, iya kami tetap akan terima. Karena kami juga bagian dari pemerintah,” imbuhnya.
Meski demikian, pihaknya yakin akan mendapat restu dari pemerintah soal rencana tersebut. Sebab, sejak bulan Februari lalu, sejumlah lembaga pendidikan di kabupaten paling timur Pulau Madura juga sudah diberlakukan uji coba pertemuan tatap muka (PTM).
“Maksud kami juga kasihan sama pedagang kecil yang hidup dari hasil usaha di sekitar lokasi. Seperti pedagang rujak atau kelapa yang ada di pantai Lombang itu,” tandasnya.
Sekadar informasi, sejak pandemi COVID-19 melanda, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sumenep, akhirnya ditutup. Penutupan ini dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona.
Kondisi ini membuat pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2020 yang ditarget harus mencapai Rp500 juta untuk sektor pariwisata menurun, bahkan belum maksimal. Sebab, tiga destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah tidak lagi beroperasi sejak 16 Maret 2020 lalu.
Meski target itu diubah pada saat pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) di pertengahan tahun 2020 menjadi Rp350 juta, namun hasilnya tetap belum sampai. Sebab, realisasi yang masuk ke PAD jumlahnya hanya sebesar Rp146.366.000. (*)
Comment