Puluhan Warga Desa Tegalsari Jember Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Sejumlah warga Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Jember, saat menjalani perawatan intensif usai mengalami keracunan massal.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Sebanyak 43 orang warga di Dusun Tutul, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Jember, diduga mengalami keracunan massal.

Puluhan warga itu mengalami gejala sakit pada ulu hati, sesak napas, diare, mual, dan muntah usai menyantap nasi kotak dari acara hajatan 40 hari kematian salah seorang warga setempat.

Menurut Kapolsek Ambulu AKP Ma’ruf, peristiwa tersebut berawal usai nasi kotak itu dibawa pulang dan dimakan oleh keluarga yang diundang di acara hajatan.

“Jadi Sabtu 8 April 2023 kemarin, sekitar pukul 4 sore. Ada acara 40 hari kematian salah seorang warga. Warga yang diundang ada kurang lebih 60 orang,” kata Ma’ruf saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (9/4/2023).

Baca Juga:  Update 43 Orang Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Hajatan, Dua Korban Masih Jalani Perawatan di Puskesmas

Dari penyelidikan polisi, lanjut Ma’ruf, para undangan hajatan itu mengkonsumsi hidangan soto yang disuguhkan, dan juga membawa nasi kotakan untuk dibawa pulang para undangan.

“Tapi tadi sekitar pukul 2 dini hari, banyak warga yang mengeluh sakit ulu hati, sesak napas, diare, mual, dan muntah. Tapi bukan karena soto, karena bisa lebih banyak korban. Dugaannya dari nasi berkatan atau nasi kotakan yang dibawa pulang. Selanjutnya puluhan warga itu dibawa ke UGD Puskesmas Ambulu untuk mendapat perawatan intensif,” jelasnya.

Saat perawatan itu, total semua ada 43 orang. Tapi untuk 39 orang sudah rawat jalan dan dapat pulang sekitar pukul 1 siang tadi. Hingga saat ini, sisa 4 orang yang masih dalam perawatan.

Baca Juga:  Update Keracunan Massal di Jember, Korban Bertambah Jadi 70 Orang

“Dalam kejadian ini, nihil korban meninggal. Diduga keracunan makanan nasi berkatan itu,” sambungnya menjelaskan.

Lebih lanjut Ma’ruf menyampaikan, di dalam nasi kotakan itu ada beberapa jenis kue dan masakan ayam. Pihaknya menduga, makanan yang beracun ini berasal dari bumbu ayam.

“Tapi untuk tahu penyebab pastinya, sampel makanan dalam nasi kotakan akan kita kirimkan ke Lapfor,” sambungnya menegaskan.

Selain itu, lanjut Ma’ruf, pihaknya juga akan meminta keterangan sejumlah saksi termasuk tuan rumah yang menggelar hajatan.

“Untuk tuan rumah hajatan juga akan kami mintai keterangan. Tapi untuk sementara belum bisa, karena yang bersangkutan juga dilarikan ke puskesmas,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment