GRESIK, (WARTA ZONE) — Di masa transisi menuju new normal, kasus Covid-19 di Gresik, Jawa Timur, justru semakin membludak. Bahkan, kasus Covid-19 sudah tembus angka seribu lebih.
Tak ayal, rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Gresik, termasuk RSUD Ibnu Sina nyaris overload. Alhasil, Stadion GJS (Gelora Joko Samudro) pun kini tidak lagi dibuat sepak bola, tetapi justru dijadikan tempat isolasi bagi warga Gresik yang terpapar Covid-19.
Teranyar, PT Petrokimia Gresik pun terpanggil mendukung pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19. Untuk itu, perusahaan pupuk terlengkap di Indonesia akhirnya menyulap Sarana Olahraga (SOR) Tri Dharma sebagai ruang isolasi pasien terpapar Covid-19.
Total ada 40 ruang isolasi, berkapasitas menampung 80 pasien. Satu petak kamar berisi dua orang. Rencananya, ada 36 tenaga kesehatan baik perawat maupun dokter disiagakan selama 24 jam.
Dirut PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi melalui Sekretaris Perusahaan Yusuf Wibisono mengatakan, langkah ini sebagai antisipasi jika pertumbuhan kasus Covid-19 terus meningkat. Apalagi saat ini sudah mencatat ribuan kasus positif.
“Sementara rumah sakit rujukan memiliki kapasitas dan daya tampung terbatas, jadi SOR Tridharma kami jadikan ruang isolasi darurat,” kata Yusuf didampingi Manajer Humas Awang Djohan Bachtiar, Kamis (9/7/2020).
Dalam teknis penyiapan ruang isolasi, PG bekerja sama dengan RSPG dan Koperasi Keluarga Petrokimia Gresik (K3PG). Ruang isolasi ini diharapkan bisa membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Hal ini, ungkap Yusuf, sejalan dengan langkah yang dilakukan Pemkab Gresik yang juga menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19 di Gelora Joko Samudro (GJS).
“Kami tentu berharap tidak ada penambahan kasus positif di Gresik, namun apapun perkembangan ke depan kami sudah melakukan antisipasi optimal,” tandasnya.
Dalam upaya penanganan Covid-19 di lingkungan perusahaan, Yusuf menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan protokol kesehatan ketat seperti mewajibkan masker, cuci tangan serta physical distancing.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan Rapid test massal kepada 15 ribu karyawan maupun keluarganya. Kemudian, jika hasilnya reaktif, maka dilakukan tes swab serta isolasi mandiri.
“Karyawan kita memang ada yang di karantina. Dan karyawan di atas 50 tahun, punya penyakit bawaan WFH. Meski begitu, produksi tetap berjalan dengan baik,” ungkap Sekretaris PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono usai meninjau ruang isolasi Covid-19 di SOR Tri Dharma. (yon/bil)
Comment