Ketua PCNU Sumenep Apresiasi Lomba Mewarnai Gus Dur: Tidak Lazim Tapi Menarik

0 Komentar
Reporter : Helmy

Foto: Suasana perlombaan mewarnai sketsa Gus Dur yang diikuti sejumlah peserta di Taman Tajamara Sumenep.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bagi masyarakat Madura merupakan figur panutan dan idola. Sehingga berbagai upaya mengenalkan mantan Presiden RI keempat kepada anak-anak dilakukan dengan beragam cara yang unik dan menarik perhatian.

Seperti halnya yang dilakukan GUSDURian Sumenep bersama Kinara Present dengan menggelar Lomba Mewarnai Sketsa Gus Dur.

Lomba tersebut berhasil menyedot perhatian publik yakni diikuti sekitar 200 pelajar TK dan PAUD tingkat Kabupaten yang bertempat di Taman Tajamara Sumenep, Sabtu (08/04/2023).

Sebagai salah satu sahabat Gus Dur, KH. A. Pandji Taufiq pada saat memberikan testimoni dan sambutan mengapresiasi upaya yang dilakukan untuk menghimpun anak-anak dan mengenalkan Gus Dur.

Baca Juga:  Ketua FKUB Sumenep Respon Pernyataan Kontroversial Sekretaris PCNU Soal Radikalisme by Design

“Yang perlu diapresiasi ini bisa menghimpun anak-anak, ini luar biasa,” tuturnya.

Hadir membaur di tengah-tengah warga, KH. A. Pandji Taufiq menyebut acara tersebut tidak lazim tapi sangat menarik dan mendapat respon positif dari masyarakat.

“Waduh, ini perlu sekali. Ini suatu acara yang tak lazim tapi sangat menarik,” sambung K. Pandji.

Ditanya terkait nilai Gus Dur yang perlu digali untuk anak-anak, pria yang selalu mengenakan peci Gus Dur menyebut sosok KH. Abdurrahman Wahid merupakan tokoh yang memiliki akhlaqul karimah tinggi.

“Banyak, tapi yang paling penting bagaimana Gus Dur itu seorang yang punya akhlak yang sangat tinggi, Akhlaqul Karimah kalau bahasa pesantrennya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Istimewa, Bupati Sumenep Dapat Panggilan 'Gus Fauzi' dari Ketua PCNU

Ketua PCNU Sumenep ini juga mengenang perjuangan Gus Dur sebagai sosok yang multitalent dan figur yang luar biasa.

“Beliau itu multi, apa yah, pokoknya luar biasa sosok yang luar biasa,” sebutnya.

Lomba mewarnai sketsa Gus Dur yang digelar GUSDURian dan Kinara, menurut K. Pandji merupakan upaya yang menarik karena dilakukan dengan cara yang berbeda dengan bahasa anak-anak sehingga mudah diterima.

“Kalau ini bisa dikenalkan dengan cara yang lain kenapa tidak begitu, tidak dengan bahasa yang mendakik-dakik tapi dengan bahasa yang bahasanya anak-anak makanya cukup menarik,” pungkasnya.

Baca Juga:  Pernyataan Kontroversial Terorisme by Design, Gus Islah Minta Sekretaris PCNU Sumenep Tabayun

Selain hadir menyaksikan perlombaan, sejumlah orang tua mengaku bahagia karena acara juga di hibur dengan hadirnya Musik Kesenian Madura yang dikenal dengan Ul-Daul, sehingga dimanfaatkan untuk ngabuburit dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Dalam lomba mewarnai sketsa Gus Dur tersebut, dipilih karya terbaik meliputi dari tiga karya. Juara harapan dan juara favorit dengan memperebutkan total hadiah Rp. 4.500.000 yang juga diisi dengan dorprize bagi anak-anak. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment