KKN 01 Banaresep Sumenep Sulap Rempah-Rempah Jadi ‘Nona Wangi’

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
KKN 01 Banaresep Sumenep Sulap Rempah-Rempah Jadi 'Nona Wangi'

Foto: KKN 01 IST Annuqayah Posko Desa Banaresep Timur Kecamatan Lenteng, saat menggelar penyuluhan Etnobotani kepada masyarakat.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – KKN 01 Institut Sains dan Teknologi (IST) Annuqayah Posko Desa Banaresep Timur Kecamatan Lenteng, Sumenep, menggelar penyuluhan Etnobotani kepada masyarakat setempat.

Penyuluhan digelar di Musalla Miftahul Jannah Desa Banaresep Timur Kecamatan Lenteng pada Minggu 7 Agustus 2022 dan diikuti kurang lebih 50 peserta dari kalangan ibu-ibu dengan menyulap rempah-rempah menjadi ‘Nona Wangi’.

Penyuluhan tersebut bertujuan dalam rangka memberikan pengetahuan baru tentang tanaman obat keluarga atau disingkat dengan Toga.

Adapun beberapa tanaman yang mudah didapat di sekitar lingkungan masyarakat Desa Banaresep Timur yang memiliki potensi sebagai obat tradisional adalah kunyit kuning (Curcuma longa Linn), kunyit putih (Curcuma zedoaria), daun beluntas (Pluchea indica) dan daun tapak liman (Elephantophus scaber L).

Baca Juga:  Ciptakan Pemerintahan Bersih, Pemkab Sumenep Bentuk Gugus Tugas Revolusi Mental

Diketahui, tanaman obat-obatan merupakan jenis tanaman yang cukup mudah di dapat terutama di daerah pedesaan. Salah satu desa dengan kekayaan hayati berupa tanaman obat tradisional adalah Desa Banaresep Timur yang terletak di Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.

Hasbiyah (21), salah seorang peserta KKN 01 IST Annuqayah mengatakan jika penyuluhan penggunaan tanaman obat keluarga (Toga) merupakan inisiatif bersama.

“Diharapakan dapat menjadi salah satu alternatif pengobatan secara tradisional dengan mengolahnya menjadi serbuk jamu,” ujarnya. Rabu, 10 Agustus 2022.

Baca Juga:  Nelayan Asal Sapeken Sumenep Diamankan Saat Tangkap Ikan Gunakan Bahan Peledak

“Penyuluhan ini mendapatkan respon positif dan apresiasi dari para ibu-ibu peserta, bahkan berbagai macam pertanyaan yang mereka tanyakan mengenai proses pembuatan serbuk jamu ini,” timpalnya.

Menurut mahasiswi semester VI ini, serbuk jamu tersebut disebut ‘Nona Wangi’ (NW). Sebab, NW sendiri memiliki berbagai khasiat, salah satunya dapat dijadikan sebagai pereda nyeri bagi wanita saat akan datang bulan.

Selain itu, juga dapat meredakan demam dan berbagai khasiat lainnya karena terbuat dari berbagai tanaman herbal yang banyak mengandung zat antibiotik.

Baca Juga:  Perkuat Silaturahmi, HCML Gelar Safari Ramadan di Kecamatan Giligenting Sumenep

“Kami berharap melalui penyuluhan ini, dapat menambah wawasan kesehatan bagi warga Desa Banaresep Timur terutama tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan pengolahan serbuk obat tradisional,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment