JEMBER, (WARTA ZONE) – Bupati Jember Hendy Siswanto dan Jajaran Forkopimda Jember melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa tempat untuk menelusuri persoalan pupuk. Yakni ke agen, distributor, hingga kios-kios di Jember.
Diawali dari lokasi gudang agen pupuk dan gudang distributor di kecamatan Rambipuji, kemudian dilanjutkan menuju toko atau kios pupuk di kecamatan Ajung, Jember.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, pihaknya mengecek langsung kondisi pupuk subsidi yang informasinya langka di beberapa tempat.
“Hari ini kami bersama Forkopimda Jember, Pak Dandim, Pak Kapolres, Kajari, dan PN Jember. Tentunya yang kami lihat di beberapa tempat, diduga soal pendistribusian,” ucap Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela sidak, Kamis (10/3/2022).
Pihaknya juga memantau terkait dengan manajemen pupuk. “Pendistribusian dari hulu ke hilirnya diharapkan jadi pas dan tepat,” ungkapnya.
Diakui oleh Hendy, untuk wilayah Kabupaten Jember, bisa memenuhi pupuk subsidi dari kebutuhan petani. Namun, tidak banyak.
“Kondisinya kebutuhan pupuk subsidi seperti yang kami pantau dari Gudang Pupuk Sriwijaya (Salah Satu Perusahaan gabungan Pupuk Indonesia) di Kecamatan Rambipuji tadi dan di lokasi lainnya. Hanya memenuhi kurang lebih 50 persen pupuk subsidi itu,” ujarnya.
“Sedangkan untuk non subsidi juga hanya menyiapkan 10 persen,” sambungnya.
Untuk harga pupuk subsidi dan non subsidi, kata Bupati, masih memiliki selisih harga yang terlalu jauh.
“Padahal kebutuhan kami (di Jember) harus seimbang. Memang ada pupuk-pupuk merek lain yang bisa mengisi (kekurangan pupuk itu). Tapi dari yang kami cek di kios, soal selisih harga ini mahal. Sehingga tidak terbeli dan juga dikeluhkan oleh petani,” ungkap Hendy.
Sehingga dengan adanya persoalan yang kurang tepat dan tidak sejalan dalam proses pendistribusian. Bupati akan membantu menyelesaikan persoalan pupuk subsidi di Jember.
“Tapi yang jadi koreksi saya, terkait berapa jumlah pupuk yang didistribusikan dari agen ke kios atau berapa pupuk yang keluar, tadi disampaikan belum punya datanya. Termasuk juga data berapa kebutuhan petani, ini ada yang putus jaringannya,” ujarnya.
“Jangan sampai pendistribusian pupuk subsidi ini tidak tepat sasaran. Apalagi dengan kondisi seperti ini, jika terus terjadi. Saat musim tanam tertentu bisa tidak terpenuhi kebutuhan pupuk subsidi itu,” sambungnya.
Bupati juga menambahkan, pihaknya juga akan menelusuri soal manajemen pendistribusian pupuk subsidi di Jember.
“Untuk memenuhi kekurangan kita akan bahas dengan memenuhi hak petani. Tentunya pertama, harus diambil jatah (pupuk subdisi) sesuai musim tanam. Kemudian yang kedua, dari agen kios, dan penyalur harus in line (sejalan) semua,” tandasnya. (*)
Comment