BANYUWANGI, (WARTA ZONE) – DPRD Banyuwangi mempersilakan massa aksi untuk masuk ke ruangan gedung guna diskusi lebih lanjut terkait tuntutannya, namun hal tersebut ditolak oleh para aksi yang tergabung dalam Cipayung karena diskusi di luar disebut lebih nyaman.
Diketahui aksi tersebut menuntut DPRD Banyuwangi untuk meneruskan tuntutan ke pemerintah pusat, dikarenakan kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan rakyat, di antaranya ialah harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax, naiknya harga minyak goreng, naiknya PPN, dan Konsisten dengan UUD 1945 pasal 7 dengan menolak usulan usulan 3 pride jabatan presiden.
Massa aksi ditemui langsung oleh pimpinan DPRD Banyuwangi.
Pimpinan DPRD yang diminta bertanda tangan di atas materai pun menyetujuinya ketika didesak mundur dari jabatannya jika dalam 7 hari dari aksi ini belum juga mengirimkan surat tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan Cipayung, yang terdiri dari beberapa organisasi eksternal kampus seperti GMNI, HMI dan IMM.
Dari surat pernyataan yang ditanda tangani oleh pimpinan DPRD di atas materai 10.000,- dan juga anggotanya itu berisikan tuntutan tuntutan para mahasiswa.
Dana Wijaya koordinator aksi Cipayung mengatakan bahwa tujuannya untuk mengetahui keseriusan legislatif dalam mengawal tuntutannya.
“Kalau nanti diingkari maka mereka harus turun, karena sudah tanda tangan di atas materai, maka dari itu harus serius mengawal tuntutan kami dari Cipayung,” katanya. Senin, 11 April 2022.
Inti dari tuntutan tersebut adalah diduga ada oknum pemerintah yang bermain sehingga banyak bahan pokok yang hilang dari peredaran hingga naiknya harga BBM dan Migor.
Pimpinan DPRD Banyuwangi Menerima tuntutan Cipayung beserta konsekuensi yang akan mereka Terima. Muhammad Ali Mahrus mengatakan bahwa DPRD Komisi dua juga selalu sidak dan mengontrol stok barang dan juga harga.
“Jika dalam otonom daerah komisi daerah DPRD Banyuwangi selalu mantau situasi bahan pokok yang ada di Banyuwangi, akan tetapi semua kebijakan itu ada di pusat, dan kami akan mengirimkan tuntutan adik-adik mahasiswa ke pusat,” pungkasnya. (*)
Comment