JEMBER, (WARTA ZONE) – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendaftarkan 50 orang Bacalegnya, Sabtu sore (13/5/2023). Dalam melakukan pendaftaran ke Kantor KPU Jember di Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember.
Partai nomor urut satu itu melakukan pawai kesenian dan melakukan longmarch dari Kantor DPC PKB Jember di Jalan Danau Toba menuju Kantor KPU Jember.
Tampak dalam pawai kesenian itu, para Bacaleg PKB Jember berjalan dengan dikawal tiga raksasa di depan. Tiga raksasa itu merupakan representasi seni Ta’ Buta’an.
Menurut Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi, adanya tiga raksasa itu sebagai bentuk doa bahwa partai besutan Almarhum Gus Dur itu, dapat menang tiga kali pada Pemilu di Indonesia.
“Untuk parade kesenian, memang kita inginkan itu. Karena dari kesenian Ta’ Buta’an, dan Can Macanan Kadu’ itu agar hal ini menjadi sebuah perubahan yang baik, bahwa masyarakat pun bisa menerima. Jika politik itu tidak selalu saling hujat atau perpecahan. Tapi merupakan sebuah pesta demokrasi bagi rakyat 5 tahun sekali,” kata Ayub saat dikonfirmasi usai melakukan pendaftaran.
Soal makna atau filosofi dikawal oleh tiga raksasa dari kesenian Ta’ Buta’an itu, kata pria yang akrab disapa Cak Ayub ini, sebagai sebuah doa dan harapan.
“Bahwa kami PKB pada tahun 2014 menjadi pemenang, suaranya terbesar biarpun kursi kalah. 2019 kita suara terbesar dan menang, maka 2024 menang lagi. Jadi filosofinya Hattrick lah. Dapat menang berturut-turut,” ungkapnya.
“Karena belum ada partai lain yang bisa menang berturut – turut. Artinya kita dapat menang dalam Pemilu 2024 mendatang ini,” sambungnya.
Untuk waktu pendaftaran Bacaleg sendiri, lebih lanjut kata Cak Ayub, serentak secara nasional sesuai instruksi dari pengurus PKB pusat adalah pukul 14.00 WIB.
“Dimana semua Bacaleg ini sebelumnya juga dibaiat oleh Rois Syuriah PCNU KH. Muhyidin Abdus Somad. Jadi 50 Bacaleg ini Insyaallah juga melebihi 30 persen kuota perempuan. Untuk latar belakang ada mantan birokrat, pengusaha, aktifis NU, ada semua. Bahkan untuk millenial ada yang masih anak kuliah umur 22 tahun. Artinya kita membuka ruang bagi siapapun untuk terjun di dunia politik. Untuk kemaslahatan masyarakat,” jelasnya.
“Alasan di baiat terlebih dahulu, jelas karena PKB itu kan dilahirkan dari Nahdlatul Ulama (NU). Jadi mau diwolak-walik (bolak balik), PKB tidak bisa dipisahkan dari NU. Sehingga ini sebagai bentuk (harapan), siapapun bacaleg pada saat ditakdirkan mengemban amanah di DPRD Jember, maka harus memperjuangkan aspirasi dari NU,” sambungnya menjelaskan.
Ditanya target kursi dalam Pileg tingkat kabupaten 2024 mendatang, Kata Ayub, sesuai dengan musyawarah kerja cabang dua tahun lalu, tetap 12 kursi.
“Dimana 8 petahana tetap maju, tapi ada satu yang meninggal itu di PAW, juga ada yang satu karena masalah kesehatan. Maka putrinya yang maju menggantikan,” ucapnya.
Kemudian Ayub juga menegaskan, dalam menyikapi perubahan zaman yang saat ini sangat maju dengan kemajuan teknologi dan media sosial. Maka para bacaleg yang maju dari PKB harus melek IT.
“Apalagi untuk bentuk kampanye, nantinya para bacaleg ini harus melek medsos. Kenapa? Karena zaman sekarang kalau tidak melek teknologi ya ditinggal. Apalagi sesuai data, 60 persen pemilih kita kan generasi millenial yang komunikasinya Medsos. Maka seluruh Bacaleg jelas dan wajib punya akun medsos. Hal itu pun sudah berjalan sampai saat ini,” tandasnya. (*)
Comment