Jebolnya Bendungan di Desa Andongrejo, Penyebab Banjir di Jember

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Jebolnya bendungan di Desa Andongrejo, menjadi penyebab 3 desa di Kecamatan Tempurejo terendam.

Jebolnya bendungan di Desa Andongrejo, menjadi penyebab 3 desa di Kecamatan Tempurejo terendam.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Banjir yang merendam 3 desa di Desa Andongrejo, Wonoasri, dan Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, diketahui berasal dari jebolnya bendungan yang ada di Desa Andongrejo.

Kapolsek Tempurejo AKP M. Zuhri mengatakan, terjadinya banjir besar disebabkan jebolnya bendungan yang ada di Desa Andongrejo. Hal itu diketahui, dari hasil Assesment yang dilakukannya, Kamis (14/1/2021) petang.

“Bendungan sungai Andongrejo yang jebol penyebab banjir besar ini. Karena tidak kuat menahan tampungan air sungai,” kata AKP Zuhri saat dikonfirmasi di Posko Banjir, balai Desa Wonosari, Jum’at (15/1/2021).

Baca Juga:  Sosialisasi Pilbup 2020, KPU Sumenep Gandeng Amos

Proses evakuasi korban banjir ke posko balai Desa Wonosari, dibantu para anggota polisi dan TNI.

Persiapan mengenai konsumsi bagi korban terdampak banjir, warga sekitar turut membantu, kendati belum ada dapur umum yang dibangun pemerintah daerah.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, PJ Kades Wonosari, Budiono mengatakan, untuk wilayahnya merupakan lokasi terdampak paling besar di kecamatan Tempurejo.

“Sebanyak 2.558 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban,” kata Budiono.

Saat ini, pemerintah desa hanya bisa menyiapkan kebutuhan seadanya untuk membantu warga, sambil lalu menunggu dropping bantuan dari Dinas Sosial.

Baca Juga:  Piala FA: Tottenham Hotspur Gilas Marine FC 5 Gol Tanpa Balas

“Karena yang dibutuhkan saat ini adalah makanan cepat saji. Saat ini logistik mulai berdatangan. Tapi kita juga masih menunggu yang disiapkan dari dapur umum yang ada di kota,” sebutnya.

Budiono menambkan, saai ini kondisi banjir sudah mulai surut dan sebagian warga sudah mulai membersihkan tempat tinggalnya masing-masing.

“Untuk titik lokasi yang terendam banjir tinggal sembilan. Tapi hampir semua sudah mulai surut banjirnya,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment