Proyek Perbaikan Plengsengan Jalur Gumitir Longsor, Diduga Akibat Kendaraan Muatan Besar

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Kondisi proyek pekerjaan perbaikan jalan Jalur Gumitir usai longsor.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Proyek pekerjaan perbaikan jalan Jalur Gumitir di Km 38 masuk Dusun Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, mengalami longsor sekitar pukul 7.00 WIB, Jumat (17/3/2023).

Akibat longsoran itu, kata Kapolsek Silo AKP Suhartanto, pekerjaan proyek perbaikan jalan dengan memasang plengsengan itu hancur. Karena banyak material dari pekerjaan proyek jatuh ke dalam jurang.

Pekerjaan proyek plengsengan yang kurang lebih mencapai 60 persen itu hancur dan harus dimulai dari nol lagi. Karena diduga pondasi plengsengan tidak kuat menahan beban kendaraan besar yang melintas di Jalur Gumitir.

Kendati demikian, kata pria yang akrab disapa Tanto itu, kendaraan yang akan melintas di lokasi yang dekat dengan Cafe Gumitir itu masih bisa dilalui. Meskipun dengan diberlakukan buka tutup arus dari dua arah.

Baca Juga:  Kabakesbangpol Berharap Masyarakat Tidak Apatis Dalam Menggunakan Hak Pilihnya di Pemilu 2024

“Kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 7, di Kilometer 38 dekat Cafe Gumitir dari arah Jember. Dulu lokasi proyek perbaikan plengsengan ini pernah mengalami kerusakan dan ambrol akibat ada retakan. Tadi pagi itu mengalami longsor,” kata Tanto saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Dijelaskan, kejadian longsor yang membawa jatuh material pekerjaan plengsengan itu diketahui oleh tiga orang pekerja, yang juga hampir jadi korban.

“Tapi Alhamdulillah para pekerja sempat menyelamatkan diri dan selamat. Jadi tidak ada korban. Tapi material proyek plengsengan jatuh ke dalam jurang,” ucapnya.

Ketinggian longsoran dari bawah jurang diukur kurang lebih 15 meter dan lebar sekitar 20 meter.

“Kejadian longsor ini adalah kedua kalinya. Dimana dulu pertama kali pernah terjadi saat awal-awal pengerjaan proyek. Nah untuk kejadian ini, saat pekerjaan proyek plengsengan perbaikan itu padahal sudah lebih dari 60 persen malah hancur. Sehingga dengan kejadian ini, harus dilakukan perbaikan dan pembangunan lagi dari awal,” katanya.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrem, 4 Perahu Nelayan Puger Jember Karam Diterjang Ombak

Lebih lanjut Tanto mengatakan, terkait kejadian longsor ini, memang ada dugaan akibat kendaraan truk bermuatan berat yang melintas di lokasi kejadian.

“Sehingga terjadi retakan lagi dan adanya rongga-rongga yang kemasukan air pada pondasi bagian bawah plengsengan. Jadinya menyebabkan terjadinya longsor,” ucapnya.

Namun demikian, untuk di lokasi titik proyek plengsengan itu, memang sejak awal perbaikan sudah diberlakukan buka tutup arus kendaraan. Sehingga, lanjutnya, tidak sampai menyebabkan putusnya akses jalan.

“Arus kendaraan terpantau lancar. Baik dari Jember ke Banyuwangi atau sebaliknya,” kata Tanto.

Baca Juga:  Gandeng Pokdarwis, Bakorwil V Jember Gelar Workshop

Akan tetapi, belajar dari pengalaman tersebut, pihaknya berharap kendaraan bermuatan besar untuk memilih jalur lain dan sementara tidak melintas lewat Jalur Gumitir.

“Sudah kita sampaikan lewat media massa dan radio. Seyogyanya bagi kendaraan yang bermuatan besar untuk tidak melintas dulu lewat Jalur Gumitir. Namun disarankan lewat Jalur Pantura jika dari Banyuwangi. Sebaliknya jika dari Jember, bisa melewati Bondowoso dan Situbondo, baru kemudian ke Banyuwangi,” ujarnya.

“Terkait kejadian ini, masih terus dilakukan pemantauan oleh anggota kami, juga menghimbau pengendara yang melintas untuk lebih hati-hati. Mengingat lokasi proyek plengsengan rawan longsor, apalagi juga di bagian dasar jurang itu. Juga ada aliran sungai alam. Masih dikaji lagi oleh pihak terkait soal perbaikan dari plengsengan yang longsor ini,” imbuhnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment