JEMBER, (WARTA ZONE) – Warga sekitar Jalan Kepodang II, Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember, dihebohkan dengan kejadian seorang ibu ditemukan gantung diri di jendela, sedang dua anaknya ditemukan tewas dengan terbaring di atas kasur.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Sabtu (17/6/2023) dini hari. Diketahui korban bernama Khusnul Hotimah (31), sedangkan dua anaknya bernama Lina Ayunindhiya (7) dan Arsakha Virendra Shafwan (8 bulan).
Jenazah para korban pertama kali ditemukan oleh suaminya Agus Riyadi (36), sepulang dari berjualan cilok di depan RSD dr. Soebandi, Jember.
Dari pengakuan para tetangga, korban Khusnul dikenal pendiam dan diketahui juga pernah mencoba bunuh diri bersama dua anaknya. Untuk korban anak pertama dikenal hiperaktif, oleh tetangga.
“Agak gak normal, dikenal pendiam (korban). Pikirannya kayak gak full. Kalau gak diajak ngomong gak mau diajak komunikasi ibunya itu,” kata salah seorang tetangga korban Yanti saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (17/6/2023).
Terkait kejadian gantung diri yang dialami korban, kata Yanti, menurut pengakuan yang disampaikan anaknya yang kedua Rheina Keysa Zahra (6). Ibunya sudah menyiapkan tali sebelumnya, menjelang tidur.
“Yang jadi korban kan selain ibunya, juga anak pertama dan yang masih bayi itu (anak ketiga). Nah anak yang kedua ini kita tanyai karena kan dekat dengan om dan utinya (mertua korban). Katanya, tadi malam Ibu bawa tali. ditanya buat apa nduk? Buat gini (menirukan tali dililitkan ke leher),” katanya.
“Terus katanya lagi, ibunya bilang jika tali yang dipegang itu. Juga untuk mengikat kakaknya, dan untuk adiknya yang kecil diajak tidur,” sambungnya menjelaskan.
Sementara itu menurut tetangga korban lainnya Nisa, terkait kejadian menghebohkan ibu gantung diri dan anaknya yang tewas di atas kasur itu. Diketahui korban juga pernah mencoba hendak bunuh diri.
“Korban itu yang ibunya asal (Kecamatan) Ajung. Rumahnya dekat terminal sana. Ibunya itu pendiam, juga tidak pernah terlihat ada cekcok dengan suami. Tapi diam di sini maksudnya kayak agak kelainan,” ujarnya.
“Korban itu (ibu), sangat sayang dengan anaknya yang pertama. Karena anaknya kan hiperaktif. Nah dulu waktu tinggal di rumah ibunya di Ajung. Ibu dan anak itu pernah melompat ke sungai bedadung uji coba bunuh diri. Tapi Alhamdulillah selamat sekitar 6 bulan yang lalu,” kata Nisa.
Kemudian aksi percobaan bunuh diri itu juga dilakukan lagi kepada anaknya yang ketiga. Saat sedang dimandikan, anaknya yang masih bayi ini ditenggelamkan di bak mandi. Sempat membiru, tapi ketahuan keluarga dan dibawa ke rumah sakit.
“Alhamdulillah waktu itu selamat. Itu kejadian 3 bulan yang lalu,” sambungnya menjelaskan.
Lebih jauh Nisa mengatakan, terkait kejadian ini korban pernah mengaku pada suaminya jika pernah mimpi yang aneh.
“Kalau kata suaminya, cerita tadi itu. Katanya sebelum ada kejadian ini ada mimpi yang dialami istrinya. Istrinya itu mimpi banyak orang dan mobil datang ke rumah. Ya mungkin kejadian ini,” tuturnya.
Sementara Lurah Bintoro Thomas Heru saat dikonfirmasi terpisah menyampaikan, saat ini sedang menunggu jenazah untuk dilakukan pemakaman.
Selain itu, saat ini polisi juga sedang melakukan penyelidikan soal penyebab korban meninggal.
“Saat ini dibantu perangkat kelurahan dibantu untuk proses mengeluarkaj jenazah dari rumah sakit. Kemudian dimakamkan. Para jenazah korban ini kan dibawa ke kamar mayat RSD dr. Soebandi Jember untuk dilakukan proses autopsi,” ujar Heru.
Proses autopsi itu dilakukan polisi, kata Heru, untuk mengungkap penyebab kematian dua anaknya.
“Kalau ibunya kan terlihat gantung diri itu. Nah untuk anak-anaknya ini kan meninggal terbaring di atas kasur. Ini yang masih mencari penyebab kematiannya, nanti dari polisi yang akan menjelaskan,” ujarnya. (*)
Comment