Tampilkan Drama Kolosal Kerajaan Sadeng, Bupati Jember: Ada Kerajaan Sadeng, Itu Adalah Satu Kejayaan

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Drama Kolosal sejarah Gunung Sadeng, Kamis (17/8/2023).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Usai Upacara Penurunan Bendera dalam peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 di alun-alun Kota Jember, Kamis (17/8/2023). Ditutup dengan acara hiburan Drama Kolosal berjudul Sadeng Pralaya Yudha 1331.

Terkait sejarah keberadaan Kerajaan Sadeng yang ada di Jember. Bupati Jember Hendy Siswanto memberikan apresiasi. Bahkan juga, dalam Upacara Penurunan Bendera itu. Bupati Jember bahkan juga memakai kostum ala Raja-Raja di Pulau Jawa.

Dengan aksesoris dan mahkota berwarna emas, kata Bupati Hendy sebagai bentuk kekuatan era zaman kerajaan di Pulau Jawa dahulu kala.

Baca Juga:  Ini Jadwal Kegiatan Even Jember Fashion Carnaval Agustus Mendatang

“Kostum ini yang saya kenakan untuk upacara penurunan bendera adalah kostum kerajaan di Jawa. Kalau tadi pagi kan pakai baju adat Minahasa. Dan ini bajunya adat Jawa sesuai dengan tema (Kerajaan) Sadeng. Ini adalah kekuatan Jember dan kekuatan Indonesia untuk kita,” kata Bupati Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Terlepas dalam drama kolosal itu, tampak ada konflik peperangan yang terjadi. Antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sadeng. Kata Hendy, adalah sebuah edukasi yang menggambarkan semangat perjuangan, cinta tanah air, dan eksistensi kedaerahan.

“Kita memberikan edukasi kepada masyarakat Jember, bahwa dulu ada Kerajaan Sadeng. Itu adalah satu kejayaan,” kata Hendy.

Baca Juga:  Polisi Akui Lalai Gegara Kejadian Dua Tahanan Kabur, Evaluasi Ruang Besuk 15 Polsek se Jember

“Satu daerah yang mempunyai kerajaan. Tentunya daerah itu sendiri mempunyai suatu kekayaan, baik dari segi sumber daya manusia, maupun sumber daya alamnya,” sambungnya.

Dengan ada sejarah kerajaan di Jember, lebih lanjut kata Hendy, sebagai bentuk pengingat, juga motivasi di masa mendatang.

“Ke depan bahwa anak Jember. Bahkan orang-orang Jember adalah orang-orang yang hebat. Yang bisa menjadi pemimpin dan menjadi pelopor di negeri ini,” ujarnya.

“Tentunya motivasi untuk kita semua, Jember wes wayahe Jember keren bukan hanya hisapan jempol semata. Tapi itu bisa diwujudkan dengan kesuksesan dan kesejahteraan semuanya. Tentunya kita harus bersatu, saling membantu, memaafkan, dan kita saling memberikan doa untuk kita semuanya. Untuk pemainnya dari adik-adik mulai dari SD-SMA semua bergabung menjadi satu,” imbuhnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment