SUMENEP, (WARTA ZONE) — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep, menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, hingga camat se Kabupaten Sumenep guna mendongkrak pengumpulan dana. Rabu (18/11/2020) di hotel Utami.
H. Moh Jazuli menyampaikan, lewat rapat kerja daerah ini, diharapkan mampu mengevakuasi kerja Baznas, termasuk mampu meningkatkan pengumpulan dana baik yang sumbernya dari daerah, provinsi hingga pusat, karena keterbatasan dana yang terkumpul.
“Kita program banyak, sementara dana yang terkumpul belum mencukupi, kita sudah melakukan sejumlah terobosan dengan mengajukan dan sharing ke Baznas Provinsi dan Pusat. Alhamdulillah kita dapat kerjasama penyaluran dana tersebut,” terangnya.
Sejumlah inovasi pun dilakukan untuk membantu masyarakat Sumenep, salah satunya dengan menggandeng perusahaan baik daerah maupun BUMN. “Kita gandeng sejumlah perusahaan, kita salurkan dana CSR mereka,” imbuhnya.
Lewat raker ini, lanjut Jazuli, dipersiapkan untuk program tahun berikutnya, sehingga diharapkan program tahun ini yang belum terlaksana secara maksimal, dapat dimaksimalkan di tahun 2021.
“Lewat raker ini, kita evaluasi program yang sudah berjalan, kemudian proyeksi program tahun 2021 di bidang kemanusiaan dan pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim diwakili Sekretaris Daerah, Edy Rasiyadi menyampaikan, terima kasih kepada pengurus Baznas Sumenep yang telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sehingga pada saat ini bisa memberikan manfaat kepada mereka yang memang berhak menerima.
“Raker ini diharapkan bukan sekedar kegiatan seremonial belaka, tetapi bagaimana bisa membuat program terobosan yang konstruktif bagi pengembangan Baznas Sumenep serta ada aksi-aksi nyata dalam pengelolaan zakat infak dan shodaqoh di masa mendatang,” sebutnya.
Selain itu, rapat kerja daerah juga sebagai bahan evaluasi terhadap pengelolaan zakat infak dan shodaqoh tahun 2019/2020. Sehingga pengelolaannya pada tahun yang akan datang lebih baik dan dapat memberikan nilai lebih dalam upaya membantu masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurutnya, hingga saat ini pengelolaan zakat, infaq dan shodaqah di Sumenep masih rendah jika dibandingkan dengan potensi yang bisa digali untuk pengumpulan zakat, infaq dan shodaqah.
Potensi zakat ASN di lingkungan pemerintah kabupaten sumenep berdasarkan belanja pegawai tahun 2020 dengan jumlah pegawai sekitar 11.072 orang mencapai Rp. 1.032 triliun per tahun, namun sampai saat ini masih belum tergali secara maksimal.
“Berdasarkan realisasi pengumpulan zakat oleh baznas Sumenep pada tahun 2019 telah dikumpulkan sekitar Rp. 459 juta, sedangkan untuk tahun 2020 sampai dengan saat ini berjumlah sekitar Rp. 726 juta lebih,” paparnya.
Mantan Kadis PU Bina Marga ini meminta, jajaran pengurus Baznas Kabupaten Sumenep harus lebih memaksimalkan potensi zakat, infaq dan shodaqah di kabupaten Sumenep. Diantaranya dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, inovasi pengumpulan zakat, infaq dan shodaqah serta kolaborasi.
Inovasi pengumpulan zakat, infaq dan shodaqah, kata Edy, bisa melalui pemanfaatan teknologi digital berbasis aplikasi yang mudah dipakai masyarakat maupun pembuatan regulasi yang memungkinkan penambahan potensi zakat, infaq dan shodaqah, khususnya di kalangan ASN Sumenep.
“Baznas kabupaten Sumenep melebarkan sayap dan jejaring bermitra dan bersinergi dengan lembaga-lembaga pemerintah, BUMN maupun BUMD, agar pengelolaan zakat, infaq dan shodaqah di kabupaten sumenep semakin lebih baik,” tegasnya.
Pantauan media ini, pada raker kali ini juga dilakukan pemberian reward kepada OPD tertinggi dan paling aktif mengumpulkan zakatnya, harapannya, instansi yang lain akan termotivasi memaksimalkan kerjasama dengan Baznas. (die/jie)
Comment